Pada dasarnya, ada sekitar 17,9 juta nyawa yang terenggut di setiap tahunnya akibat penyakit jantung atau kardiovaskular.[1] Hal ini jelas membuatnya menjadi satu di antara sekian gangguan kesehatan yang paling membahayakan di dunia. Karena itu, Anda wajib tahu apa saja ciri-ciri penyakit jantung.
Jika sudah mengetahui ciri-cirinya, Anda bisa lebih cepat mengambil langkah untuk mengatasinya sebelum kondisi semakin parah. Selain itu, agar semakin paham, Anda juga perlu mengenal apa saja faktor risiko, cara menghindari, serta cara mengatasi penyakit kardiovaskular. Di bawah ini adalah penjelasannya!
Baca juga: 7 Manfaat Bawang Putih untuk Jantung yang Lebih Sehat
Jenis-jenis Penyakit Jantung
Sebelum mencari tahu bagaimana cara mengetahui apakah kita memiliki penyakit jantung, Anda perlu paham terlebih dulu apa saja jenis-jenisnya. Hal ini mengingat ada banyak ada banyak gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti:
- Penyakit arteri koroner, yaitu kondisi ketika ada plak yang menumpuk di pembuluh darah dan membuatnya menyempit. Hasilnya, pasokan darah ke jantung menjadi terbatas.
- Penyakit jantung bawaan, yaitu kondisi ketika fungsi jantung tidak sempurna sejak lahir.
- Hipertensi, yaitu kondisi ketika tekanan darah ke dinding arteri terlalu tinggi, yaitu di atas 140/90.
- Stroke, yaitu kondisi ketika suplai darah dari jantung ke otak terganggu dan membuat Anda sulit bergerak.
- Henti jantung, yaitu kondisi ketika fungsi jantung berhenti dengan tiba-tiba dan tidak terduga. Biasanya Anda juga tidak akan bisa bernapas dan kehilangan kesadaran.
- Penyakit arteri perifer, yaitu kondisi ketika ada lemak dan kalsium yang menumpuk di pembuluh darah dan membuatnya menyempit. Hasilnya, pasokan darah ke kaki menjadi terbatas dan membuat Anda sulit bergerak.
- Gagal jantung, yaitu kondisi ketika jantung tidak bisa memompa darah sebagaimana mestinya.
- Gangguan irama jantung, yaitu kondisi ketika impuls listrik tidak berfungsi seperti apa yang seharusnya. Hasilnya, detak jantung Anda terlalu cepat atau terlalu lambat.
Faktor Risiko Penyakit Jantung
Secara garis besar, ada beberapa faktor risiko penyakit jantung yang perlu Anda waspadai, seperti:
1. Kebiasaan Merokok
Tahukah Anda jika rokok adalah penyebab kematian 1 dari 4 orang yang menderita penyakit jantung?[2] Sebab, rokok bisa meningkatkan kadar trigliserida, yaitu sejenis lemak di dalam darah Anda. Namun, di saat yang bersamaan, kadar kolesterol baik di dalam darah akan berkurang akibat rokok.
Selain itu, kondisinya akan semakin parah karena rokok akan membuat darah lebih lengket dan mudah menggumpal. Lalu, sel-sel pelapis pembuluh darah pun akan rusak, sehingga membuat arteri mulai menebal dan menyempit. Hasilnya, ada plak menumpuk dan aliran darah ke jantung akan terganggu.
2. Keturunan
Jika ada orang tua, kakek, nenek, atau saudara dekat Anda yang punya masalah jantung, maka Anda juga perlu waspada. Hal ini karena gen mengendalikan semua aspek sistem kardiovaskular. Gen akan mengatur kekuatan pembuluh darah dan juga bagaimana cara sel-sel yang ada di jantung berkomunikasi.
Karena itu, variasi genetik atau mutasi pada satu gen dapat memungkinkan timbulnya penyakit jantung bawaan.[3]
3. Obesitas
Terakhir, Anda juga akan sering menemukan tanda sakit jantung ketika mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini karena adanya jaringan adiposa berlebih, sehingga menghasilkan volume darah total yang meningkat.[4] Inilah yang membuat penderita obesitas lebih rentan terhadap penyakit jantung.
Ciri-Ciri Penyakit Jantung
Sebenarnya, ciri penyakit jantung di usia muda maupun di usia senja tidak akan jauh berbeda. Pada gejala awal penyakit jantung, Anda akan melihat beberapa tanda berikut!
- Batuk kering.
- Mudah sesak napas ketika menjalankan aktivitas.
- Kaki, pergelangan kaki, dan jari-jari kaki membengkak.
- Muncul rasa tidak nyaman di perut.
- Sulit tidur.
Selain itu, kenali juga ciri-ciri penyakit jantung yang sudah parah, seperti:
- Kelelahan kronis.
- Batuk kering kronis.
- Kenaikkan berat badan yang drastis sebanyak 1-1,5 kg dalam 24 jam.
- Gangguan pencernaan.
- Sesak napas, meskipun tidak sedang melakukan aktivitas apa-apa
- Sakit kepala.
- Kondisi mental tidak stabil ditandai dengan munculnya rasa sedih tiba-tiba dan mudah merasa depresi.
- Ketika bagian tengah dada ditekan, terasa nyeri hingga ke lengan.
- Detak jantung terlalu cepat atau terlalu lambat.
- Keringat dingin.
- Kehilangan nafsu makan.
- Tidak nyaman saat berbaring karena sakit.
Baca juga: Memahami Apa Itu Lemak Darah & Pengaruhnya pada Kesehatan
Cara Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Pada dasarnya, ada beberapa cara mengurangi risiko sakit jantung yang bisa Anda terapkan mulai dari hari ini. Caranya adalah dengan berhenti merokok, mengelola stres dengan baik, hingga menerapkan pola hidup sehat.
Selain itu, Anda juga bisa mulai mengonsumsi suplemen herbal yang bisa menurunkan risiko penyakit jantung seperti Sido Muncul Natural Garlic. Sebab, suplemen ini memuat kandungan ekstrak bawang putih yang bisa mencegah kerusakan sel, khususnya di jantung dan pembuluh darah.
Lalu, bawang putih juga bisa mengatur lemak darah trigliserida dan kolesterol serta menurunkan tekanan darah. Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa bawang putih dapat mengurangi penumpukan plak di arteri.[5]
Karena itu, jika ciri-ciri penyakit jantung mulai Anda rasakan, Anda bisa segera mengonsumsi suplemen ini 1-2 kali sehari 1 kapsul. Namun, hindari konsumsi jika Anda alergi, hamil, atau menyusui. Lalu, jangan konsumsi suplemen ini bersamaan dengan obat pengencer darah dan 2 minggu sebelum operasi.