Tahukah Anda jika semua orang lahir dengan amandel? Pada saat lahir, dua benjolan bulat yang terletak di bagian belakang tenggorokan ini memang tidak terlihat. Namun, ketika Anda berusia 1 hingga 5 tahun, benjolannya akan mulai tampak. Lalu kira-kira, apa penyebab amandel dan apa saja fungsinya?
Ternyata, dua benjolan ini berfungsi sebagai jerat untuk menangkap virus, bakteri, debu, kotoran, dan patogen lain.[1] Jadi, jika Anda ingin tahu tentang apakah amandel berbahaya, jawabannya adalah tidak. Sebaliknya, kedua benjolan tersebut punya fungsi signifikan untuk meningkatkan imun Anda.
Namun, jika kedua benjolannya terkena radang dan membengkak, maka Anda perlu waspada. Kondisi ini dikenal dengan nama radang amandel atau tonsilitis. Akibatnya, tenggorokan terasa sakit dan tubuh bisa terkena komplikasi. Karena itu, kenali pemicu, faktor risiko, gejala, dan cara mengobatinya!
Penyebab Radang Amandel
Secara garis besar, penyebab amandel pada orang dewasa dan pada anak-anak tidak akan jauh berbeda. Berikut adalah beberapa pemicunya:
1. Virus
Pemicu pertama yang membuat amandel bengkak adalah karena infeksi virus. Seperti apa yang sudah disinggung sebelumnya, virus yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di kedua benjolan tersebut. Hanya saja, terkadang ada kondisi yang menyebabkan amandel terinfeksi.
Pada umumnya, infeksi ini berasal dari virus-virus yang umum menyerang saluran pernapasan. Beberapa contohnya yaitu rhinovirus, respiratory coronavirus, adenovirus, dan respiratory syncytial virus.
Namun, tidak jarang penyebabnya adalah virus lainnya yang menular melalui droplet atau udara. Misalnya seperti virus Epstein-Barr, hepatitis A, cytomegalovirus, rubella, dan juga HIV.[2]
Mengingat virus-virus di atas sangat menular, Anda pastinya ingin tahu apakah amandel menular tidak. Ternyata, meskipun Anda bisa saja tertular virusnya, Anda tidak bisa tertular radang amandelnya.
2. Bakteri
Selain virus, infeksi bakteri juga dapat membuat kedua benjolan tersebut meradang. Bakteri yang dapat menginfeksi Anda pun cukup beragam. Beberapa di antaranya adalah Streptococcus beta-hemolitik grup A (GABHS), Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Haemophilus influenzae.[3]
3. Jamur
Tidak jarang, jamur juga bisa membuat kedua benjolan tersebut mengalami peradangan. Pemicunya adalah fungi bernama Candida albicans, yang biasanya muncul ketika sistem imun Anda mulai melemah.[4]Anda akan mengenal kondisi ini dengan nama kandidiasis mulut.
4. Makanan
Terakhir, amandel Anda juga bisa terkena radang akibat konsumsi makanan. Hal ini karena sisa-sisa makanan tersebut bisa mengeras dan membentuk batu di kedua benjolan tersebut. Anda akan mengenalnya dengan nama batu amandel atau tonsilloliths.
Ada banyak makanan penyebab amandel, misalnya seperti makanan yang terlalu asam, terlalu pedas, terlalu asin, dan makanan tidak sehat yang lain. Selain karena makanan, tonsilloliths juga bisa muncul akibat penumpukan kuman.
Faktor Risiko Radang Amandel
Setelah Anda tahu apa saja pemicu tonsilitis, Anda perlu tahu apa saja faktor risikonya. Sebab, dengan memahami faktor-faktornya, Anda bisa terhindar dari infeksi virus, bakteri, jamur, bahkan dari sisa-sisa makanan yang menumpuk. Faktor risiko tersebut adalah:
- Usia, biasanya anak berusia 5-15 tahun lebih rentan terkena peradangan daripada bayi dan orang dewasa.
- Jarang Gosok Gigi, karena akan ada lebih banyak virus, bakteri, jamur, dan kuman di dalam mulut mereka.
- Memiliki Aktivitas Tinggi dan Sering Bertemu Orang Lain, karena lebih rentan tertular virus dan bakteri.
Gejala Radang Amandel
Ketika amandel mulai mengalami peradangan, Anda akan merasakan beberapa gejala berikut.
- Tenggorokan sakit.
- Suara serak.
- Demam, biasanya di atas 38°C.
- Area di sisi leher dan bawah telinga (kelenjar getah bening) membengkak.
- Amandel membengkak dan memerah.
- Ada bintik-bintik putih di dua benjolan amandel.
- Ada lapisan berwarna putih, kuning, hingga abu-abu di sekitar amandel.
Cara Mengobati Radang Amandel
Ada beberapa cara mengobati amandel yang bisa Anda coba, misalnya seperti berikut.
- Minum minuman hangat agar tenggorokan lega, misalnya seperti teh jahe dengan madu.
- Kumur-kumur dengan air garam hangat.
- Rutin mencuci tangan, terutama jika Anda telah beraktivitas di luar dan sering berinteraksi dengan orang.
- Rajin menggosok gigi, setidaknya 2-3 kali sehari.
- Rutin mengganti sikat gigi setidaknya 3 bulan sekali.
- Segera ganti sikat gigi setelah Anda sakit.
- Konsumsi antibiotik (sesuai petunjuk dokter) jika infeksi berasal dari bakteri.
- Minum obat pereda nyeri jika sakit tenggorokan mulai terasa tidak terasa nyaman dan mengganggu aktivitas harian.
- Konsumsi suplemen herbal yang bisa meredakan radang amandel.
Salah satu suplemen herbal yang bisa Anda coba adalah Sido Muncul Natural Sambiloto. Sebab, suplemen ini terbuat dari ekstrak daun sambiloto 350 mg. Daun sambiloto sendiri punya sifat anti-radang, antivirus, dan antibakteri, sehingga bisa meredakan infeksi pernapasan, termasuk radang amandel.
Selain bisa mengatasi berbagai jenis penyebab amandel, suplemen ini juga bisa Anda manfaatkan untuk menjaga kesehatan. Anda bisa terhindar dari common cold, sinusitis, infeksi saluran kemih, disentri, dan infeksi hati dengan mengonsumsi 2 kali sehari 1 kapsul. Jadi, ayo coba produknya mulai dari sekarang!