Hormon memiliki peranan yang sangat penting agar metabolisme tubuh tetap berjalan dengan baik. Ini termasuk androgen, hormon yang bertanggung jawab atas perubahan fisik dan kesehatan reproduksi pada wanita. Karena itu, gangguan hormon pada wanita punya banyak dampak negatif.
Beberapa efek perubahan hormon pada wanita adalah munculnya jerawat di wajah, siklus menstruasi yang tak teratur, dan lain sebagainya. Biasanya, penyebab gangguan hormon pada wanita adalah karena androgen yang kerap kali naik turun secara drastis dengan kadar yang tidak seimbang.
Baca juga: Aktivitas Terganggu Karena Mood Swing? Kenali Cara Atasinya!
Karena itu, Anda wajib tahu apa saja ciri-ciri gangguan hormon pada wanita dan bagaimana cara untuk mengatasinya. Hal ini karena efek buruknya yang sering mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Berikut penjelasannya!
Ciri-ciri Keseimbangan Hormon Sedang Terganggu
Sebenarnya, apa ciri-ciri gangguan hormon cukup mudah untuk Anda kenali. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut!
1. Kemunculan Jerawat
Pada dasarnya, hormon androgen punya hubungan yang erat dengan kemunculan jerawat. Inilah yang membuat remaja, ibu hamil, dan wanita yang sedang menstruasi sangat rentan terkena masalah kulit ini. Sebab, androgen (estrogen dan progesteron) sedang aktif-aktifnya pada saat itu.
Aktivitas kedua hormon tersebut akan memengaruhi kinerja kelenjar minyak atau sebasea yang berfungsi untuk memproduksi sebum.[1] Maka dari itu, ketika hormon terganggu, kelenjar minyak akan memproduksi sebum secara berlebihan dan bisa membuat jerawat muncul.
2. Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur
Selain jerawat, hormon juga punya peranan yang sangat penting dalam siklus menstruasi. Ada beberapa hormon yang bertanggung jawab terhadap siklus menstruasi dan saling berkaitan antara satu sama lain. Siklusnya adalah:
- Otak, melalui hipotalamus merilis hormon pelepas gonadotropin (GnRH) secara berirama setiap 60 hingga 120 menit.
- GnRH merangsang produksi hormon perangsang folikel (FSH) di kelenjar pituitari.
- FSH memulai perkembangan sel telur, yang membuat hormon estrogen meningkat.
- Ketika kadar hormon estrogen meningkat, hormon leutinisasi (LH) akan membantu sel telur agar matang.
- Setelah matang, LH akan membantu siklus ovulasi dan merangsang pelepasan sel telur.
- Jika sel telur tidak dibuahi, estrogen akan turun ke titik terendah, Itulah yang menandai hari menstruasi pertama Anda.[2]
Jadi, jika Anda mengalami gangguan menstruasi, besar kemungkinan jika hormon di dalam tubuh sedang tidak seimbang. Khususnya estrogen, yang menjadi hormon utama dalam siklus ovulasi dan menstruasi.
3. Berat Badan Bertambah
Tidak jarang, gangguan hormon juga berpengaruh pada berat badan. Hal ini karena kadar estrogen yang menurun bisa membuat Anda lapar dengan lebih cepat. Jika hal ini terjadi, produksi hormon tiroid pun akan terganggu. Padahal, hormon ini berperan penting untuk mengatur pemakaian energi dalam tubuh.
Ketika penggunaan energi tidak efektif, Anda akan lebih sensitif terhadap penambahan berat badan. Karena itu, usahakan kadar hormon di dalam tubuh tetap seimbang dan sesuai dengan porsinya.
4. Rambut Lebih Mudah Rontok
Ternyata, hormon juga punya efek penting dalam pertumbuhan, siklus, dan kepadatan rambut. Misalnya seperti hormon estrogen, yang berfungsi untuk mengikat folikel rambut dan membuatnya tumbuh. Hal yang sama juga berlaku untuk hormon androgen yang lain, seperti progesteron.[3]
Itulah mengapa ketika Anda sudah menopause dan kadar androgen menurun, rambut mulai rontok. Ini juga akan terjadi ketika Anda masih berusia produktif dan mengalami gangguan hormon.
Cara Mengatasi Gangguan Hormon pada Wanita
Setelah tahu ciri-cirinya, Anda pun perlu memahami bagaimana cara mengatasi gangguan hormon. Berikut adalah caranya!
1. Rutin Berolahraga
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah berolahraga, terutama jika kadar hormon androgen Anda berada di bawah normal. Sebab, ketika detak jantung meningkat setidaknya 30 menit per hari, kadar androgen di dalam tubuh pun akan mengalami peningkatan.[4]
2. Kelola Stres
Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gangguan hormon pada wanita yaitu dengan mengelola stres. Sebab, stres punya peranan penting pada otak, khususnya di hipotalamus. Ketika kinerja otak terganggu, produksi hormon pun tidak akan efektif dan maksimal.
3. Tidur yang Cukup
Selain stres, kurang tidur juga memengaruhi fungsi otak. Karena itu, Anda perlu tidur setidaknya 7 – 8 jam per hari agar produksi hormon di dalam tubuh bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya.
4. Konsumsi Suplemen untuk Menjaga Keseimbangan Hormon
Terakhir, Anda bisa mengonsumsi suplemen penyeimbang hormon pada wanita, seperti Sido Muncul Natural Female Balance. Suplemen ini mengandung damiana, tanaman herbal yang memengaruhi kinerja hormon kewanitaan, yaitu estrogen dan progesteron.
Lalu, ada juga kandungan jahe, kunyit, dan tribulus, yang bisa menyeimbangkan hormon wanita, meredakan nyeri haid, dan menjaga kesehatan.
Karena itu, jika Anda mengalami gangguan hormon pada wanita, Sido Muncul Natural Female Balance adalah salah satu solusinya. Anda bisa minum 1 kali sehari 2 kapsul sekaligus untuk hasil yang maksimal. Namun, hindari konsumsi suplemen pada anak di bawah 12 tahun, ibu hamil, dan menyusui.