PreviousNext
Posted on

Mengenal Apa Itu Demam Tifoid, Pemicu, dan Cara Perawatannya

Tahukah Anda apa itu demam tifoid? Masyarakat awam mungkin lebih mengenalnya dengan nama tipes. Masalah ini cukup umum di dunia dan telah merenggut ratusan ribu nyawa di setiap tahunnya. Menurut WHO, ada sekitar 9 juta kasus tifoid dan menyebabkan 110.000 kematian di tahun 2019.[1]

Karena itu, jika Anda bertanya-tanya apa perbedaan demam tifoid dan tipes, keduanya adalah masalah kesehatan yang sama. Namun, hal ini tidak berlaku untuk tifus, mengingat keduanya berasal dari infeksi bakteri yang berbeda. Jadi, tifoid sama dengan tipes, namun berbeda dengan tifus.

Mengingat komplikasi demam tifoid yang membahayakan dan dapat mengancam nyawa, Anda perlu tahu lebih jauh tentangnya. Maka dari itu, berikut adalah penjelasan tentang apa saja gejala, pemicu, dan cara perawatannya!

Baca juga: Mengenal 10 Manfaat Sambiloto dan Cara Konsumsinya

Gejala Demam Tifoid

orang yang memegang termometer 

Ada beberapa gejala demam tifoid pada anak maupun pada orang dewasa yang bisa Anda kenali saat terkena infeksi. Beberapa ciri-cirinya adalah:

  • Demam tinggi berkepanjangan, bahkan bisa mencapai 4 minggu. 
  • Merasakan kelelahan kronis. 
  • Mual dan muntah. 
  • Sakit kepala. 
  • Sakit perut. 
  • Diare atau sembelit. 
  • Beberapa pasien mengalami ruam di kulit.

Hanya saja, untuk memastikan jika gejala tersebut benar-benar tipes, Anda perlu melakukan tes darah.

Pemicu Demam Tifoid

koloni bakteri 

Setelah memahami gejalanya, Anda pun perlu tahu apa penyebab demam tifoid. Ternyata, pemicunya adalah infeksi bakteri Salmonella typhi, yang biasanya Anda temukan di usus dan aliran darah manusia. Bakteri ini hanya bisa hidup di manusia saja dan ditularkan melalui kontaminasi air dan makanan. 

Inilah yang membedakannya dengan tifus, karena penyebab tifus adalah bakteri Rickettsia dan Orientia. Jika Rickettsia bisa Anda temukan di hewan penghisap darah seperti kutu, Orientia akan banyak Anda temukan di serangga dan mamalia. Keduanya bisa menular pada manusia melalui gigitan hewan.

Cara Pencegahan Demam Tifoid

orang yang mencuci sayuran 

Karena berasal dari kontaminasi air dan makanan, pencegahan demam tifoid cukup mudah untuk Anda lakukan. Caranya adalah dengan menyediakan akses air bersih yang memadai dan menerapkan pola hidup higienis dengan rajin mandi dan cuci tangan. Pastikan juga untuk memasak air minum hingga matang. 

Tidak hanya akses minuman, akses terhadap makanan pun perlu Anda perhatikan. Anda perlu memastikan untuk memasak makanan hingga matang. Jika harus mengonsumsi sayur atau buah mentah, pastikan Anda mencucinya dengan air bersih mengalir sebelum menyantapnya agar lebih aman.

Supaya lebih terlindungi dari infeksi bakteri S. Typhi, Anda juga bisa mendapatkan vaksin konjugat tifoid. Vaksin ini bisa diberikan pada semua orang mulai dari usia 6 bulan - 45 tahun atau 65 tahun, tergantung jenisnya. 

Cara Perawatan Demam Tifoid

orang yang sedang tidur

Jika sudah terlanjur terinfeksi, ada beberapa pengobatan demam tifoid yang bisa Anda coba. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik untuk Anda.[2] Selain itu, ada beberapa pengobatan lain yang bisa Anda terapkan di rumah, seperti:

1. Kompres Hangat

Sudah menjadi rahasia umum jika kompres hangat mampu turunkan demam, termasuk ketika Anda mengalami tipes. Hal ini juga dibahas pada penelitian Formosa Journal of Journal and Technology. Hasilnya, langkah tersebut cukup efektif untuk menurunkan suhu tubuh, terutama dengan metode tepid sponge.[3]

Cara melakukannya pun cukup mudah, yaitu dengan mengusap seluruh tubuh menggunakan waslap yang telah dibasahi air hangat. Selain itu, Anda juga bisa melakukan kompres konvensional, yaitu dengan menaruh kompresan di atas dahi maupun di beberapa titik panas yang lain. 

2. Konsumsi Makanan Bergizi

Selain itu, jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi agar kondisi tubuh cepat fit. Pilihannya pun beragam, mulai dari biji-bijian utuh, buah, dan sayuran dalam jumlah besar. Alasannya karena makanan tersebut kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh selama tipes.

Selain itu, Anda juga tidak boleh melupakan sumber protein, seperti telur, ikan, daging unggas, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah untuk mencegah penurunan berat badan drastis, mengingat nafsu makan Anda akan menurun selama sakit. 

Pastinya, Anda juga perlu mencukupi kebutuhan cairan tubuh harian dengan air mineral. Anda pun dapat meminum cairan elektrolit lainnya untuk mencegah dehidrasi. 

3. Istirahat Cukup

Terakhir, Anda perlu memastikan jika tidur Anda berkualitas. Intensitasnya pun bisa ditambah, tidak hanya di malam hari saja. Selain itu, pastikan Anda istirahat total, jangan lakukan aktivitas berat hingga kondisi tubuh membaik. Jika dirawat di rumah, pastikan untuk tidak keluar kecuali untuk berobat jalan.

Jika perlu, Anda bisa mengonsumsi ramuan herbal sebagai pendamping tambahan. Misalnya seperti Sido Muncul Natural Sari Daun Pepaya, yang bisa membantu menurunkan demam dan menjaga kesehatan. 

Hal ini karena di dalamnya ada muatan vitamin A, B1, C, protein, zat besi, dan kalsium. Tidak hanya itu saja, suplemen ini juga mengandung beragam jenis alkaloid dan enzim, serta RIP (ribosome inactivating protein). Terlebih, setelah Anda tahu apa itu demam tifoid dan dampaknya bagi tubuh. Anda bisa mengonsumsinya 2 kali sehari 1 kapsul sebelum makan. Tujuannya untuk bantu menurunkan demam, meningkatkan nafsu makan, dan mempercepat proses pemulihan. Jadi, dapatkan produknya sekarang juga!

orang yang meringkuk di sofa sambil memegang tisu akibat demam

Tahukah Anda apa itu demam tifoid? Masyarakat awam mungkin lebih mengenalnya dengan nama tipes. Masalah ini cukup umum di dunia dan telah merenggut ratusan ribu nyawa di setiap tahunnya. Menurut WHO, ada sekitar 9 juta kasus tifoid dan menyebabkan 110.000 kematian di tahun 2019.[1]

Karena itu, jika Anda bertanya-tanya apa perbedaan demam tifoid dan tipes, keduanya adalah masalah kesehatan yang sama. Namun, hal ini tidak berlaku untuk tifus, mengingat keduanya berasal dari infeksi bakteri yang berbeda. Jadi, tifoid sama dengan tipes, namun berbeda dengan tifus.

Mengingat komplikasi demam tifoid yang membahayakan dan dapat mengancam nyawa, Anda perlu tahu lebih jauh tentangnya. Maka dari itu, berikut adalah penjelasan tentang apa saja gejala, pemicu, dan cara perawatannya!

Baca juga: Mengenal 10 Manfaat Sambiloto dan Cara Konsumsinya

Gejala Demam Tifoid

orang yang memegang termometer 

Ada beberapa gejala demam tifoid pada anak maupun pada orang dewasa yang bisa Anda kenali saat terkena infeksi. Beberapa ciri-cirinya adalah:

  • Demam tinggi berkepanjangan, bahkan bisa mencapai 4 minggu. 
  • Merasakan kelelahan kronis. 
  • Mual dan muntah. 
  • Sakit kepala. 
  • Sakit perut. 
  • Diare atau sembelit. 
  • Beberapa pasien mengalami ruam di kulit.

Hanya saja, untuk memastikan jika gejala tersebut benar-benar tipes, Anda perlu melakukan tes darah.

Pemicu Demam Tifoid

koloni bakteri 

Setelah memahami gejalanya, Anda pun perlu tahu apa penyebab demam tifoid. Ternyata, pemicunya adalah infeksi bakteri Salmonella typhi, yang biasanya Anda temukan di usus dan aliran darah manusia. Bakteri ini hanya bisa hidup di manusia saja dan ditularkan melalui kontaminasi air dan makanan. 

Inilah yang membedakannya dengan tifus, karena penyebab tifus adalah bakteri Rickettsia dan Orientia. Jika Rickettsia bisa Anda temukan di hewan penghisap darah seperti kutu, Orientia akan banyak Anda temukan di serangga dan mamalia. Keduanya bisa menular pada manusia melalui gigitan hewan.

Cara Pencegahan Demam Tifoid

orang yang mencuci sayuran 

Karena berasal dari kontaminasi air dan makanan, pencegahan demam tifoid cukup mudah untuk Anda lakukan. Caranya adalah dengan menyediakan akses air bersih yang memadai dan menerapkan pola hidup higienis dengan rajin mandi dan cuci tangan. Pastikan juga untuk memasak air minum hingga matang. 

Tidak hanya akses minuman, akses terhadap makanan pun perlu Anda perhatikan. Anda perlu memastikan untuk memasak makanan hingga matang. Jika harus mengonsumsi sayur atau buah mentah, pastikan Anda mencucinya dengan air bersih mengalir sebelum menyantapnya agar lebih aman.

Supaya lebih terlindungi dari infeksi bakteri S. Typhi, Anda juga bisa mendapatkan vaksin konjugat tifoid. Vaksin ini bisa diberikan pada semua orang mulai dari usia 6 bulan – 45 tahun atau 65 tahun, tergantung jenisnya. 

Cara Perawatan Demam Tifoid

orang yang sedang tidur

Jika sudah terlanjur terinfeksi, ada beberapa pengobatan demam tifoid yang bisa Anda coba. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik untuk Anda.[2] Selain itu, ada beberapa pengobatan lain yang bisa Anda terapkan di rumah, seperti:

1. Kompres Hangat

Sudah menjadi rahasia umum jika kompres hangat mampu turunkan demam, termasuk ketika Anda mengalami tipes. Hal ini juga dibahas pada penelitian Formosa Journal of Journal and Technology. Hasilnya, langkah tersebut cukup efektif untuk menurunkan suhu tubuh, terutama dengan metode tepid sponge.[3]

Cara melakukannya pun cukup mudah, yaitu dengan mengusap seluruh tubuh menggunakan waslap yang telah dibasahi air hangat. Selain itu, Anda juga bisa melakukan kompres konvensional, yaitu dengan menaruh kompresan di atas dahi maupun di beberapa titik panas yang lain. 

2. Konsumsi Makanan Bergizi

Selain itu, jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi agar kondisi tubuh cepat fit. Pilihannya pun beragam, mulai dari biji-bijian utuh, buah, dan sayuran dalam jumlah besar. Alasannya karena makanan tersebut kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh selama tipes.

Selain itu, Anda juga tidak boleh melupakan sumber protein, seperti telur, ikan, daging unggas, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah untuk mencegah penurunan berat badan drastis, mengingat nafsu makan Anda akan menurun selama sakit. 

Pastinya, Anda juga perlu mencukupi kebutuhan cairan tubuh harian dengan air mineral. Anda pun dapat meminum cairan elektrolit lainnya untuk mencegah dehidrasi. 

3. Istirahat Cukup

Terakhir, Anda perlu memastikan jika tidur Anda berkualitas. Intensitasnya pun bisa ditambah, tidak hanya di malam hari saja. Selain itu, pastikan Anda istirahat total, jangan lakukan aktivitas berat hingga kondisi tubuh membaik. Jika dirawat di rumah, pastikan untuk tidak keluar kecuali untuk berobat jalan.

Jika perlu, Anda bisa mengonsumsi ramuan herbal sebagai pendamping tambahan. Misalnya seperti Sido Muncul Natural Sari Daun Pepaya, yang bisa membantu menurunkan demam dan menjaga kesehatan. 

Hal ini karena di dalamnya ada muatan vitamin A, B1, C, protein, zat besi, dan kalsium. Tidak hanya itu saja, suplemen ini juga mengandung beragam jenis alkaloid dan enzim, serta RIP (ribosome inactivating protein). Terlebih, setelah Anda tahu apa itu demam tifoid dan dampaknya bagi tubuh. Anda bisa mengonsumsinya 2 kali sehari 1 kapsul sebelum makan. Tujuannya untuk bantu menurunkan demam, meningkatkan nafsu makan, dan mempercepat proses pemulihan. Jadi, dapatkan produknya sekarang juga!

ARTIKEL LAINNYA

Kanker Payudara: Gejala, Pemicu, Cara Diagnosa, & Pengobatan
Kanker Payudara: Gejala, Pemicu, Cara Diagnosa, & Pengobatan

Sadar atau tidak, kanker payudara adalah mimpi buruk yang sangat menakutkan bagi semua orang di dunia, khususnya pada wanita. Hal ini mengingat kasus kematiannya yang sangat tinggi. Menurut WHO, pada tahun 2022 ada sekitar 2,3 juta kasus dan 670.000 kematian secara global akibat masalah ini.[1] Meskipun lebih rentan pada wanita, namun pria juga bisa mengalaminya. […]

BACA ARTIKEL
Libido Turun? Ini Faktor Utama & 5 Cara Ampuh Meningkatkannya
Libido Turun? Ini Faktor Utama & 5 Cara Ampuh Meningkatkannya

Pada dasarnya, libido adalah hal normal yang dimiliki oleh hampir semua orang, terutama saat mereka memasuki usia dewasa. Menurut KBBI, istilah ini mengacu pada nafsu seksual yang bersifat naluriah.[1] Anda juga bisa mengartikannya sebagai dorongan untuk melakukan aktivitas seksual.  Setelah Anda tahu bahwa libido pada wanita dan pria itu sama, yaitu nafsu seksual, Anda juga […]

BACA ARTIKEL
Brain Fog: Definisi, Pemicu, dan Cara untuk Mengatasinya
Brain Fog: Definisi, Pemicu, dan Cara untuk Mengatasinya

Pada beberapa tahun ke belakang, istilah brain fog seringkali terdengar. Istilah ini mengacu pada keadaan ketika seseorang kesulitan untuk memusatkan fokus dan konsentrasi terhadap suatu hal. Menurut definisi dari Cambridge Dictionary, ini adalah kondisi saat Anda tidak bisa berpikir jernih.[1] Anda akan mengenalnya dengan istilah “kabut otak” dalam bahasa Indonesia. Mengingat kabut otak seperti apa, […]

BACA ARTIKEL
SOCIAL MEDIA

DAPATKAN UPDATE TER-BARU!

SOCIAL MEDIA

Dapatkan Kabar Terbaru dari Kami

Temukan berbagai informasi seputar herbal-herbal pilihan di media sosial Sido Muncul Natural

SHOP THE RANGE

BELANJA LEBIH MUDAH!

Dapatkan pengalaman berbelanja lebih cepat dan mudah di berbagai marketplace kesayanganmu.

CONTACT US

HUBUNGI KAMI

Jangan ragu untuk bertanya mengenai berbagai produk Sido Muncul Natural lebih lanjut!