Tahukah Anda jika pada suatu studi yang melibatkan 22 juta orang, autoimun dialami oleh sekitar 1 per 10 dari jumlah total?[1] Hal ini menunjukkan jika kasusnya terjadi lebih umum daripada yang orang pikirkan. Hanya saja, belum banyak orang yang tahu apa itu autoimun dan penyebabnya.
Padahal, penyakit ini bisa berakibat fatal karena menyerang sistem imun atau kekebalan tubuh Anda. Ketika sistem imun mengalami gangguan, sel-sel kekebalan tubuh mudah keliru ketika ada infeksi yang datang. Sel tersebut malah menyerang sel-sel tubuh yang sehat dan normal, bukan sumber infeksinya.
Karena itu, jika Anda bertanya-tanya apakah penyakit autoimun itu berbahaya, jawabannya adalah iya. Penyakit ini bisa membuat kondisi tubuh Anda memburuk, terlebih ketika ada infeksi yang masuk. Jadi, Anda wajib mengenali apa itu autoimun jenis, gejala, cara atasi, dan penyebabnya!
Jenis-Jenis Penyakit Autoimun
Pada dasarnya, ada kurang lebih 80 jenis penyakit autoimun yang sudah diketahui. Namun, ada beberapa jenis penyakit yang memiliki kasus dan prevalensi lebih banyak dari penyakit yang lain, misalnya seperti:
- Artritis reumatoid, yang menyerang sendi dan menimbulkan peradangan.
- Lupus, yang menyerang jaringan termasuk paru-paru, ginjal, jantung, dan seterusnya.
- Arteritis temporalis, yang menyerang sel-sel arteri di kulit kepala.
- Alopecia areata, yang menyerang kulit dan membuat Anda mengalami pitak dan botak.
- Seliak, yang membuat Anda sensitif terhadap gluten.
- Diabetes tipe 1, yang membuat pankreas Anda tidak bisa memproduksi hormon insulin.
- Sindrom Sjögren, yang menyerang mata dan mulut sehingga terasa dan terlihat kering.
- Spondilitis ankilosa, yang menyerang tulang belakang dan sendi-sendi besar dan membuatnya lebih rentan mengalami peradangan.
- Polimialgia reumatika, yang menyerang otot khususnya di bahu dan pinggul dan membuatnya lebih rentan meradang.
- Sklerosis multipel, yang menyerang lapisan pelindung saraf.
Penyebab Penyakit Autoimun
Setelah memahami jika jenis-jenis autoimun itu beragam dan bisa menyerang semua organ, Anda pasti ingin tahu apa penyebab orang kena autoimun. Ternyata, hampir semua kasusnya berasal dari faktor genetik. Hal ini mengingat jika kebanyakan orang membawa gen yang terkait dengan autoimun.
Namun, tidak semua gen tersebut dapat berkembang menjadi penyakit tertentu. Biasanya, perlu satu atau beberapa faktor tambahan untuk memicu gangguan sistem kekebalan tubuh.[2]Beberapa faktor-faktornya adalah umur dan jenis kelamin. Selain itu, ada juga faktor dari luar seperti berikut ini!
1. Virus
Beberapa gangguan autoimun bisa terjadi akibat serangan atau infeksi virus, misalnya seperti Epstein-Barr. Hanya saja, memang tidak semua penyakit di sistem kekebalan tubuh berasal dari virus ini. Salah satu contoh penyakit autoimun karena virus Epstein-Barr adalah sklerosis multipel.[3]
2. Merokok
Orang yang merokok lebih rentan terkena gangguan ini daripada orang yang tidak merokok. Alasannya yaitu karena asap rokok dapat memicu perkembangan autoantibodi. Hal ini bisa membuat sistem imun Anda menjadi tidak seimbang. Ketidak seimbangan ini bisa mengganggu demetilasi DNA.[4]
Ketika demetilasi DNA terganggu, Anda bisa lebih rentan terkena beberapa penyakit seperti lupus, artritis reumatoid, dan beberapa penyakit autoimun yang lain.
3. Obesitas
Anda juga bisa lebih rentan terkena gangguan sistem kekebalan ketika memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Hal ini karena adanya stimulasi berlebihan limfosit akibat terlalu banyak asupan nutrisi dan energi.[5]Hasilnya, Anda mungkin akan terkena diabetes tipe 1 dan penyakit autoimun lainnya.
Gejala Penyakit Autoimun
Secara garis besar, gejala autoimun pada wanita dan pria memang tidak jauh berbeda. Anda mungkin akan mengalami beberapa hal di bawah.
- Lebih mudah merasa letih dan lelah.
- Ada pembengkakan di area kelenjar.
- Otot, sendi, serta tulang sering terasa nyeri dan membengkak.
- Sering demam.
- Sakit perut.
- Sering mengalami masalah di saluran pencernaan.
Cara Atasi Penyakit Autoimun
Ketika sudah terlanjur mengalami kondisi ini, pastinya Anda ingin tahu apakah autoimun bisa sembuh atau tidak. Sayangnya, hampir semua penyakit yang berkaitan dengan gangguan sistem kekebalan ini tidak bisa disembuhkan. Namun, masih ada cara yang bisa Anda lakukan untuk mengontrolnya.
Cara yang paling mudah adalah dengan memperbaiki gaya hidup. Anda perlu lebih rajin olahraga, menjaga waktu istirahat agar cukup dan berkualitas, serta menjaga pola makan. Selain itu, jangan lupa untuk selalu mencukupi kebutuhan vitamin D harian Anda.
Hal ini karena vitamin D merupakan hormon steroid yang memiliki sifat imunomodulasi kuat.[6]Bahkan, tidak jarang penyakit autoimun datang karena Anda mengalami kekurangan atau defisiensi vitamin D, khususnya vitamin D3.
Karena itu, selain mendapatkanya dari makanan, Anda juga bisa mencukupi kebutuhan harian dengan mengonsumsi suplemen vitamin D3. Salah satunya adalah Sido Muncul Natural Vitamin D3, yang dapat membantu memelihara fungsi imun Anda.
Jadi, setelah tahu apa itu autoimun dan penyebabnya, Anda dapat mengonsumsi suplemen ini 1 kapsul per hari agar sistem imun tetap terjaga. Bahkan, suplemen ini bisa Anda jadikan sebagai salah satu terapi penunjang pada kondisi dan penyakit tertentu. Pastinya, dengan petunjuk dari dokter terlebih dulu.