Pada dasarnya, maag merupakan masalah kesehatan yang menghantui banyak orang di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia. Masalah ini bisa datang kapan saja, bahkan di waktu yang tak terduga. Karena itu, Anda wajib merasa waspada atas penyebab penyakit maag agar dapat menghindarinya.
Sebab, masalah kesehatan ini bisa datang berkali-kali, biasanya ketika gaya hidup dan pola makan Anda sedang tidak baik. Jika Anda belum tahu apa yang menyebabkan penyakit maag, berikut adalah penjelasannya! Selain itu, ada pula penjelasan soal gejalanya dan bagaimana cara untuk mengatasinya!
Pemicu Maag
Penting untuk Anda catat bahwa masalah kesehatan ini dipicu oleh peradangan di area lambung atau lapisan dalam perut. Peradangan ini bisa terjadi karena banyak faktor. Gejalanya pun sangat rentan kambuh. Berikut adalah beberapa penyebab penyakit maag kambuh yang perlu Anda tahu!
1. Cara dan Porsi Makan
Hal pertama yang harus Anda perbaiki agar maag tidak kambuh adalah cara dan porsi makan. Sebab, menurut penelitian Min-Kyung Kim dkk di Korea Selatan, kedua faktor tersebut dapat memicu peradangan lambung kambuh. Penelitian tersebut diikuti oleh 10.893 peserta melalui studi cross-sectional.
Berdasarkan studi tersebut, orang yang makan dengan kecepatan tinggi relatif lebih rentan terkena maag. Alasannya karena mereka cenderung merasa lapar lebih lama daripada mereka yang makan dengan lambat. Karena itulah mereka yang makan cepat relatif makan dengan porsi yang lebih banyak.
Hanya saja, makan terlalu banyak punya dampak negatif bagi lambung. Sebab, proses pencernaan akan berjalan dengan lebih lambat dan makanan akan bertahan di lambung dengan lebih lama. Akibatnya, lapisan dalam perut terpapar asam lambung dengan intensitas yang lebih lama dan memicu peradangan.[1]
Baca juga: Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus: Rahasia Kesehatan Pencernaan dan Pencegahan Maag
2. Konsumsi Makanan Tertentu
Karena berkaitan dengan lambung, wajar rasanya jika masalah kesehatan ini banyak dipicu oleh makanan. Jika Anda ingin tahu maag disebabkan oleh makanan apa, maka jawabannya adalah makanan yang berpotensi pro-inflamasi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian di Sundara Raj Sreeja dkk di Pubmed Central.
Berdasarkan pada penelitian yang melibatkan 144.196 peserta tersebut, pola makan yang tinggi pro-inflamasi dapat meningkatkan risiko gangguan lambung, termasuk maag.[2] Beberapa contohnya adalah makanan pedas, berminyak, berlemak, dan juga terlalu asam.
3. Konsumsi Kafein
Selain makanan, beberapa jenis minuman juga dapat memicu maag kronis, terutama minuman yang banyak memuat kafein. Dasarnya adalah sebuah penelitian di Journal of Applied Nursing and Health. Pada penelitian tersebut, dijelaskan bahwa kafein dapat memicu produksi asam lambung berlebih.
Asam lambung memang memiliki peran besar dalam pencernaan. Namun, jika kadarnya berlebihan, senyawa asam tersebut dapat mengiritasi dan membuat lambung meradang.[3]
4. Stres
Menurut hasil studi di Jurnal Kesehatan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, stres juga dapat memicu maag. Alasannya karena ada perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh ketika Anda merasa stress. Perubahan hormon inilah yang menyebabkan produksi asam lambung naik.[4]
5. Efek Samping Pengobatan
Apabila Anda sedang atau sering mengonsumsi obat-obatan tertentu, peradangan lambung adalah salah satu efek samping yang bisa Anda rasakan. Bahkan, peradangan ini tidak hanya bisa terjadi saat Anda mengonsumsinya secara oral, namun juga secara parenteral melalui infus, jarum suntik, dan lain-lain.
Berdasarkan jurnal di Pubmed Central, ada beberapa obat yang bisa memicu peradangan di lambung, misalnya seperti:
- NSAID, yaitu obat untuk mengurangi peradangan.
- Aspirin, yaitu obat untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam.
- Antikoagulan, yaitu obat untuk mencegah penggumpalan pada darah.
- Glukokortikosteroid, yaitu obat untuk meredakan peradangan dan masalah autoimun.
- Obat kanker, yaitu obat untuk menghambat sel-sel kanker.
- Preparat besi oral, yaitu obat untuk menambah zat besi.
- Penghambat pompa proton, yaitu obat untuk mengurangi sekresi asam lambung.[5]
6. Langsung Tidur Setelah Makan
Terakhir, waktu makan juga perlu Anda perhatikan. Sebab, makan terlalu dekat dengan waktu tidur itu tidak baik untuk kesehatan lambung. Hal ini karena sistem pencernaan akan berjalan lebih lambat selama Anda tidur. Akibatnya, makanan berada di area lambung lebih lama dan memicu peradangan.
Gejala Maag
Sebenarnya, gejala sakit maag itu susah susah gampang untuk Anda kenali. Sebab, pada beberapa orang, peradangan ini bersifat asimtomatik atau tanpa gejala. Namun, pada beberapa orang lain ada beberapa gejala yang mungkin terasa, misalnya seperti:
- Nyeri dan perih di area perut atas
- Mual
- Muntah
- Kembung
- Begah
- Sering sendawa
Cara Atasi Maag
Ada beberapa cara mengatasi maag kambuh yang bisa Anda ikuti, yaitu sebagai berikut!
- Kurangi santapan berlemak dan pedas.
- Kurangi minum alkohol dan kafein.
- Istirahat cukup.
- Makan tepat waktu dengan porsi yang tidak terlalu besar.
- Kunyah makanan hingga halus dan pastikan tidak menelannya terlalu cepat.
- Berolahraga secara teratur.
Selain itu, Anda juga dapat mulai mengonsumsi suplemen herbal yang bisa membantu menjaga kesehatan lambung, seperti Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus. Suplemen ini terbuat dari ekstrak kunyit dan blackpepper yang bisa menjaga lapisan mukosa lambung sehingga terhindar dari peradangan. Karena itu, selain menghindari semua penyebab penyakit maag, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen ini 3 kali sehari 2 kapsul sekaligus. Hasilnya, berbagai gejala gangguan lambung bisa berkurang. Entah itu berupa perut kembung, mual, muntah, dan rasa perih di ulu hati.