PreviousNext
Posted on

Waspada Penyebab Rematik di Usia Muda, Segera Hindari!

Sejak lama, masyarakat awam sering mengasosiasikan rematik dengan “penyakit tua”. Artinya, kondisi ini muncul seiring dengan pertambahan usia. Kondisinya ditandai dengan nyeri sendi yang mengganggu akibat autoimun. Karena itulah Anda perlu waspada dan memahami penyebab rematik di usia muda.

Sebab, meskipun prevalensi kasusnya tidak sebesar di usia tua, namun kasus rematik di usia muda juga cukup umum terjadi. Mengingat rematik adalah masalah kesehatan yang menyerang sendi, otot, ligamen, dan tulang, segera hindari pemicunya dan ketahui bagaimana cara untuk mengatasinya.

Baca juga: Mengenal Pemicu, Jenis, & Cara Mencegah Penyakit Degeneratif

Berikut ini penjelasan lengkapnya! 

Prevalensi & Gejala Rematik

orang yang memegang lo lutut yang sakit

Menurut penelitian di Japan College of Rheumatology, puncak prevalensi rematik di Jepang, Swedia, Italia, Korea, dan Amerika Serikat adalah kelompok usia 70 tahun. Sedangkan di Kanada, puncaknya adalah kelompok usia 80 tahun. Namun, biasanya gejala sudah mulai terlihat sejak usia 60 tahun.[1]

Hanya saja, penting untuk Anda catat bahwa gejala tersebut juga bisa muncul lebih awal. Kondisi ini bernama artritis reumatoid onset muda (YORA), yang menyerang pasien di bawah 60 tahun. Sedangkan pada pasien di atas 60 tahun, namanya adalah artritis reumatoid onset lambat (LORA).

Kasusnya pun cukup umum, sehingga Anda perlu waspada. Menurut penelitian dari Arthritis Research & Therapy, rata-rata usia penderita YORA adalah 47,2 tahun.[2] Ada beberapa gejala yang bisa Anda rasakan saat mengalaminya, misalnya seperti:

  • Area persendian terasa nyeri dan kaku.
  • Sulit bergerak. 
  • Leher dan pinggang terasa kaku. 
  • Nyeri otot. 
  • Demam. 
  • Kehilangan nafsu makan dan berat badan. 

Pemicu Rematik 

Pada dasarnya, ada banyak penyebab rematik pada kaki, tangan, dan area lainnya. Berikut penjelasannya! 

1. Obesitas

orang yang memegang perut

Kaitan antara obesitas dan rematik memang masih kontroversial hingga saat ini. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa hubungan di antara keduanya eksis. Namun, ada juga yang menyimpulkan jika tidak ada hubungan di antara keduanya sama sekali. 

Menurut jurnal di Pubmed Central yang melibatkan 813 pasien, obesitas menyumbang sekitar 30% kasus artritis reumatoid.[3] Hanya saja, tidak diketahui apakah obesitas menjadi faktor utama atau tidak. 

Kasusnya lebih banyak ditemukan di jenis rematik yang lain, yaitu osteoarthritis. Alasannya karena area persendian dan tulang tidak mampu menopang berat badan. Hal ini membuat area tulang rawan dan pelindung sendi lainnya mengalami pengikisan. 

2. Faktor Genetic

DNA

Faktor genetik juga sangat mungkin memicu rematik. Khususnya antigen histo-compatibility mayor kelas II/antigen leukosit (HLA-DR) dan gen non-HLA. Hanya saja, kontribusinya memang tidak besar, yaitu hanya sekitar 11% saja.[4]

3. Kadar Kalsium Rendah

susu, telur, dan mentega

Pada penelitian lainnya di Pubmed Central, kadar kalsium yang rendah juga bisa menjadi penyebab rematik di tangan, kaki, dan area sendi lain. Sebab, jika dibandingkan dengan orang yang sehat, pasien rematik rata-rata memiliki kadar kalsium yang lebih rendah, yaitu di bawah 2,20 mmol/l.[5]

4. Cedera

orang yang duduk di lapangan karena cedera

Salah satu penyebab rematik kambuh di usia muda adalah karena cedera. Hal ini sangat umum di kalangan atlet dan orang yang sering beraktivitas fisik lainnya. Keluhan yang paling umum adalah ankylosing spondylitis, asam urat, entesopati psoriasis, arthritis rheumatoid, chondrocalcinosis, dan lain-lain.[6]

5. Penggunaan Sendi Berlebihan

orang yang memegang bola basket

Jika Anda bertanya-tanya penyakit rematik disebabkan oleh apa, kondisi ini bisa muncul akibat penggunaan sendi berlebihan. Kondisinya mirip seperti saat cedera. Hanya saja, pemicunya bukan dari benturan, robekan, atau trauma lainnya. Namun karena area persendian Anda bekerja dengan terlalu berat. 

6. Merokok 

orang yang merokok

Terakhir, rokok juga dapat memicu gejala rematik lebih awal, khususnya pada artritis reumatoid. Bahkan, rokok tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan ini muncul di usia muda, namun juga mempercepat keparahannya. 

Berdasarkan jurnal dari Korean College of Rheumatology, sebagian besar pasien artritis reumatoid memiliki riwayat merokok yang tinggi. Sebab, rokok dapat memicu kondisi stres oksidatif, inflamasi, dan perubahan epigenetik. Kondisi inilah yang membuat Anda rentan terhadap artritis reumatoid.[7]

Cara Atasi Rematik

orang yang meminum alkohol

Setelah tahu pemicunya, Anda pun perlu mengetahui cara mengobati rematik. Sebenarnya, beberapa jenis rematik tidak bisa sembuh total, seperti arthritis rheumatoid serta osteoarthritis. Namun, Anda dapat mengurangi gejalanya hingga tidak kembali lagi, yaitu dengan cara-cara berikut! 

  • Menjalani pola hidup sehat. 
  • Batasi konsumsi daging berlebih karena tinggi purin dan memicu asam urat. 
  • Batasi konsumsi alkohol karena dapat memperparah respon peradangan. 
  • Hindari cedera dan trauma persendian. 
  • Istirahat cukup. 

Jika perlu, Anda juga bisa mulai mengonsumsi obat herbal untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan ini. Salah satunya adalah Sido Muncul Natural Remago yang mengandung ekstrak jahe dan kencur. Kedua herbal ini merupakan agen anti-inflamasi yang bisa bantu meredakan nyeri sendi. Jadi, selain mengetahui penyebab rematik di usia muda, suplemen ini juga dapat membantu Anda. Anda bisa mengonsumsinya 2 kali sehari 1 kapsul untuk pengobatan dan 1 kapsul sehari untuk pencegahan. Selain nyeri sendi, suplemen ini juga bisa redakan kaku sendi dan gejala rematik lainnya.

orang yang memegang tangan yang sakit

Sejak lama, masyarakat awam sering mengasosiasikan rematik dengan “penyakit tua”. Artinya, kondisi ini muncul seiring dengan pertambahan usia. Kondisinya ditandai dengan nyeri sendi yang mengganggu akibat autoimun. Karena itulah Anda perlu waspada dan memahami penyebab rematik di usia muda.

Sebab, meskipun prevalensi kasusnya tidak sebesar di usia tua, namun kasus rematik di usia muda juga cukup umum terjadi. Mengingat rematik adalah masalah kesehatan yang menyerang sendi, otot, ligamen, dan tulang, segera hindari pemicunya dan ketahui bagaimana cara untuk mengatasinya.

Baca juga: Mengenal Pemicu, Jenis, & Cara Mencegah Penyakit Degeneratif

Berikut ini penjelasan lengkapnya! 

Prevalensi & Gejala Rematik

orang yang memegang lo lutut yang sakit

Menurut penelitian di Japan College of Rheumatology, puncak prevalensi rematik di Jepang, Swedia, Italia, Korea, dan Amerika Serikat adalah kelompok usia 70 tahun. Sedangkan di Kanada, puncaknya adalah kelompok usia 80 tahun. Namun, biasanya gejala sudah mulai terlihat sejak usia 60 tahun.[1]

Hanya saja, penting untuk Anda catat bahwa gejala tersebut juga bisa muncul lebih awal. Kondisi ini bernama artritis reumatoid onset muda (YORA), yang menyerang pasien di bawah 60 tahun. Sedangkan pada pasien di atas 60 tahun, namanya adalah artritis reumatoid onset lambat (LORA).

Kasusnya pun cukup umum, sehingga Anda perlu waspada. Menurut penelitian dari Arthritis Research & Therapy, rata-rata usia penderita YORA adalah 47,2 tahun.[2] Ada beberapa gejala yang bisa Anda rasakan saat mengalaminya, misalnya seperti:

  • Area persendian terasa nyeri dan kaku.
  • Sulit bergerak. 
  • Leher dan pinggang terasa kaku. 
  • Nyeri otot. 
  • Demam. 
  • Kehilangan nafsu makan dan berat badan. 

Pemicu Rematik 

Pada dasarnya, ada banyak penyebab rematik pada kaki, tangan, dan area lainnya. Berikut penjelasannya! 

1. Obesitas

orang yang memegang perut

Kaitan antara obesitas dan rematik memang masih kontroversial hingga saat ini. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa hubungan di antara keduanya eksis. Namun, ada juga yang menyimpulkan jika tidak ada hubungan di antara keduanya sama sekali. 

Menurut jurnal di Pubmed Central yang melibatkan 813 pasien, obesitas menyumbang sekitar 30% kasus artritis reumatoid.[3] Hanya saja, tidak diketahui apakah obesitas menjadi faktor utama atau tidak. 

Kasusnya lebih banyak ditemukan di jenis rematik yang lain, yaitu osteoarthritis. Alasannya karena area persendian dan tulang tidak mampu menopang berat badan. Hal ini membuat area tulang rawan dan pelindung sendi lainnya mengalami pengikisan. 

2. Faktor Genetic

DNA

Faktor genetik juga sangat mungkin memicu rematik. Khususnya antigen histo-compatibility mayor kelas II/antigen leukosit (HLA-DR) dan gen non-HLA. Hanya saja, kontribusinya memang tidak besar, yaitu hanya sekitar 11% saja.[4]

3. Kadar Kalsium Rendah

susu, telur, dan mentega

Pada penelitian lainnya di Pubmed Central, kadar kalsium yang rendah juga bisa menjadi penyebab rematik di tangan, kaki, dan area sendi lain. Sebab, jika dibandingkan dengan orang yang sehat, pasien rematik rata-rata memiliki kadar kalsium yang lebih rendah, yaitu di bawah 2,20 mmol/l.[5]

4. Cedera

orang yang duduk di lapangan karena cedera

Salah satu penyebab rematik kambuh di usia muda adalah karena cedera. Hal ini sangat umum di kalangan atlet dan orang yang sering beraktivitas fisik lainnya. Keluhan yang paling umum adalah ankylosing spondylitis, asam urat, entesopati psoriasis, arthritis rheumatoid, chondrocalcinosis, dan lain-lain.[6]

5. Penggunaan Sendi Berlebihan

orang yang memegang bola basket

Jika Anda bertanya-tanya penyakit rematik disebabkan oleh apa, kondisi ini bisa muncul akibat penggunaan sendi berlebihan. Kondisinya mirip seperti saat cedera. Hanya saja, pemicunya bukan dari benturan, robekan, atau trauma lainnya. Namun karena area persendian Anda bekerja dengan terlalu berat. 

6. Merokok 

orang yang merokok

Terakhir, rokok juga dapat memicu gejala rematik lebih awal, khususnya pada artritis reumatoid. Bahkan, rokok tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan ini muncul di usia muda, namun juga mempercepat keparahannya. 

Berdasarkan jurnal dari Korean College of Rheumatology, sebagian besar pasien artritis reumatoid memiliki riwayat merokok yang tinggi. Sebab, rokok dapat memicu kondisi stres oksidatif, inflamasi, dan perubahan epigenetik. Kondisi inilah yang membuat Anda rentan terhadap artritis reumatoid.[7]

Cara Atasi Rematik

orang yang meminum alkohol

Setelah tahu pemicunya, Anda pun perlu mengetahui cara mengobati rematik. Sebenarnya, beberapa jenis rematik tidak bisa sembuh total, seperti arthritis rheumatoid serta osteoarthritis. Namun, Anda dapat mengurangi gejalanya hingga tidak kembali lagi, yaitu dengan cara-cara berikut! 

  • Menjalani pola hidup sehat. 
  • Batasi konsumsi daging berlebih karena tinggi purin dan memicu asam urat. 
  • Batasi konsumsi alkohol karena dapat memperparah respon peradangan. 
  • Hindari cedera dan trauma persendian. 
  • Istirahat cukup. 

Jika perlu, Anda juga bisa mulai mengonsumsi obat herbal untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan ini. Salah satunya adalah Sido Muncul Natural Remago yang mengandung ekstrak jahe dan kencur. Kedua herbal ini merupakan agen anti-inflamasi yang bisa bantu meredakan nyeri sendi. Jadi, selain mengetahui penyebab rematik di usia muda, suplemen ini juga dapat membantu Anda. Anda bisa mengonsumsinya 2 kali sehari 1 kapsul untuk pengobatan dan 1 kapsul sehari untuk pencegahan. Selain nyeri sendi, suplemen ini juga bisa redakan kaku sendi dan gejala rematik lainnya.

ARTIKEL LAINNYA

Kanker Payudara: Gejala, Pemicu, Cara Diagnosa, & Pengobatan
Kanker Payudara: Gejala, Pemicu, Cara Diagnosa, & Pengobatan

Sadar atau tidak, kanker payudara adalah mimpi buruk yang sangat menakutkan bagi semua orang di dunia, khususnya pada wanita. Hal ini mengingat kasus kematiannya yang sangat tinggi. Menurut WHO, pada tahun 2022 ada sekitar 2,3 juta kasus dan 670.000 kematian secara global akibat masalah ini.[1] Meskipun lebih rentan pada wanita, namun pria juga bisa mengalaminya. […]

BACA ARTIKEL
Libido Turun? Ini Faktor Utama & 5 Cara Ampuh Meningkatkannya
Libido Turun? Ini Faktor Utama & 5 Cara Ampuh Meningkatkannya

Pada dasarnya, libido adalah hal normal yang dimiliki oleh hampir semua orang, terutama saat mereka memasuki usia dewasa. Menurut KBBI, istilah ini mengacu pada nafsu seksual yang bersifat naluriah.[1] Anda juga bisa mengartikannya sebagai dorongan untuk melakukan aktivitas seksual.  Setelah Anda tahu bahwa libido pada wanita dan pria itu sama, yaitu nafsu seksual, Anda juga […]

BACA ARTIKEL
Brain Fog: Definisi, Pemicu, dan Cara untuk Mengatasinya
Brain Fog: Definisi, Pemicu, dan Cara untuk Mengatasinya

Pada beberapa tahun ke belakang, istilah brain fog seringkali terdengar. Istilah ini mengacu pada keadaan ketika seseorang kesulitan untuk memusatkan fokus dan konsentrasi terhadap suatu hal. Menurut definisi dari Cambridge Dictionary, ini adalah kondisi saat Anda tidak bisa berpikir jernih.[1] Anda akan mengenalnya dengan istilah “kabut otak” dalam bahasa Indonesia. Mengingat kabut otak seperti apa, […]

BACA ARTIKEL
SOCIAL MEDIA

DAPATKAN UPDATE TER-BARU!

SOCIAL MEDIA

Dapatkan Kabar Terbaru dari Kami

Temukan berbagai informasi seputar herbal-herbal pilihan di media sosial Sido Muncul Natural

SHOP THE RANGE

BELANJA LEBIH MUDAH!

Dapatkan pengalaman berbelanja lebih cepat dan mudah di berbagai marketplace kesayanganmu.

CONTACT US

HUBUNGI KAMI

Jangan ragu untuk bertanya mengenai berbagai produk Sido Muncul Natural lebih lanjut!