Kebiasaan makan setiap orang itu berbeda-beda. Ada orang yang suka menyantap makanan di waktu sama setiap harinya. Namun, ada juga yang tidak suka memperhatikan waktu saat menyantap makanan. Hanya saja, perlu Anda ketahui jika ada bahaya pola makan tidak teratur yang mulai mengintai.
Alasannya sederhana, yaitu karena tubuh Anda punya jam biologis sendiri. Hal inilah yang membuat Anda cenderung merasa lapar, haus, dan mengantuk di waktu yang sama setiap hari. Jadi, ketika tubuh mulai mengharapkan makanan dan Anda tidak mengisinya, ada kemungkinan gangguan metabolisme terjadi.
Hal yang sama juga akan terjadi ketika Anda mengisi makanan padahal waktunya masih belum tiba. Ada beberapa dampak pola makan tidak sehat yang bisa Anda rasakan, sehingga Anda perlu waspada dan segera menghindarinya. Misalnya seperti berikut!
1. Kenaikan Berat Badan
Jika Anda bertanya-tanya apa yang terjadi jika pola makan tidak teratur, salah satunya adalah kenaikan berat badan. Bahkan, hal ini dapat memicu masalah yang lebih serius, seperti obesitas. Kondisi ini biasanya terjadi akibat kombinasi kebiasaan makan yang buruk dan aktivitas fisik yang kian berkurang.
Menurut sebuah penelitian di jurnal Pubmed, frekuensi dan waktu makan mungkin berperan pada berat badan. Pada penelitian tersebut, ada temuan jika orang yang sarapan secara teratur punya berat badan yang lebih ideal.[1] Alasannya mungkin karena dengan sarapan Anda bisa kenyang lebih lama.
Faktor lainnya yang berkaitan dengan obesitas adalah pilihan makanan, terutama lemak. Agar berat tetap ideal, Anda perlu memperbanyak konsumsi lemak tak jenuh dan mulai mengurangi lemak jenuh dan lemak trans.
Selain itu, pilihlah camilan yang sehat dan hindari melakukannya di tengah malam. Idealnya, Anda hanya makan 3 kali sehari dan ngemil 2 kali sehari. Usahakan untuk tidak makan atau ngemil tepat sebelum tidur. Anda perlu menunggu setidaknya 3 jam agar makanan itu sudah dicerna oleh tubuh.
2. Perubahan Hormon
Tahukah Anda jika makanan dan hormon punya hubungan yang cukup erat? Perubahan hormon dapat menjadi penyebab pola makan tidak teratur, dan pola tersebut juga dapat mengakibatkan perubahan hormon. Dampaknya, jika Anda makan tanpa mengenal waktu, hormon bisa tidak seimbang.
Terlebih jika Anda ngemil di malam hari dan waktunya tumpang tindih dengan waktu tidur. Pada umumnya aktivitas ini dapat memicu ketidak seimbangan pada hormon kortisol plasma.[2] Akibatnya, suasana hati Anda bisa berubah, mengaktifkan mode “fight or flight”, dan menekan sistem imun.
Hal yang sama juga berlaku jika Anda terlambat makan. Bukan hanya hormon kortisol saja yang tidak seimbang, namun juga hormon leptin dan ghrelin yang mengatur nafsu makan. Akibatnya, Anda pun bisa merasa kelaparan dalam waktu yang berkepanjangan.
3. Kram Perut
Selain mengenai waktu, contoh pola makan tidak teratur lainnya adalah pemilihan jenis santapan yang tidak sehat. Hal ini pun bisa menimbulkan dampak buruk, seperti kram perut. Dasarnya adalah penelitian di jurnal Pubmed yang melibatkan 1.365 anak dan remaja di Yunani.
Hasilnya, anak dan remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan kurang banyak menyantap ikan lebih rentan terkena kram perut.[3] Kram ini juga bisa terjadi ketika Anda telat makan atau menyantap secara berlebihan.
4. Peningkatan Kadar Gula
Pada dasarnya, pola makan yang tidak teratur dapat mengakibatkan sakit diabetes. Hal ini karena asupan gula darah yang meningkat atau sugar spike setiap kali Anda menyantap makanan dalam jumlah besar. Porsi besar ini biasanya dikaitkan dengan intensitas makan yang lebih jarang.
Menurut jurnal Pubmed, konsumsi minyak, tepung, dan gula dalam jumlah berlebihan juga bisa memicu diabetes.[4] Karena itu, Anda dapat mencoba diet rendah minyak, tepung, dan gula. Lalu, tambah intensitas makan untuk mengurangi porsinya.
5. Gangguan Pencernaan
Bahaya lain yang mengintai Anda ketika menerapkan pola makan buruk dan tidak teratur adalah gangguan pencernaan. Hal ini merujuk pada penelitian Antonio Corsello, Daniela Pugliese, Antonio Gasbarrini, dan Alessandro Armuzzi di jurnal Pubmed yang meneliti hubungan di antara keduanya.
Hasilnya, kebiasaan makan buruk dapat memicu berbagai jenis gangguan usus kronis. Beberapa contohnya seperti sindrom iritasi usus besar, penyakit radang usus, konstipasi, dan dispepsia fungsional. Jika Anda punya hipersensitivitas pada makanan tertentu, kondisinya dapat memburuk.[5]
Selain usus, lambung Anda juga bisa bermasalah. Terlebih jika Anda seringkali telat makan. Alasannya karena ketika tidak ada makanan yang masuk padahal sudah waktunya, senyawa asam akan memenuhi area lambung Anda. Akibatnya, Anda bisa mengalami maag, GERD, dan masalah lambung lainnya.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah lambung. Salah satunya adalah dengan bahan herbal, baik secara langsung maupun dalam bentuk suplemen seperti Sido Muncul Natural Sari Kunyit.
Mengingat bahaya pola makan tidak teratur, khususnya yang berkaitan dengan lambung, Anda bisa mulai mengonsumsi suplemen ini 3 kali sehari 2 kapsul sesudah makan. Hal ini karena ekstrak kunyit di dalamnya bisa membantu mengatasi rasa nyeri, mual, dan muntah akibat maag dan gangguan lambung lainnya.