Catatan medis yang berkaitan dengan kanker sebenarnya sudah ada sejak tahun 2500 SM di Mesir Kuno. Pada saat itu, konsep tingkatan stadium kanker sudah ada, karena mereka bisa membedakan tumor jinak dan tumor ganas.[1]
Istilah tumor di sini merujuk pada benjolan abnormal yang muncul akibat pertumbuhan sel-sel secara berlebihan. Tumor ini bisa terus berkembang menjadi kanker. Pemicu kemunculannya pun beragam, mulai dari karena mutasi DNA, gaya hidup yang tidak sehat, paparan UV dan zat kimia, dan seterusnya.
Hal ini juga berlaku di dunia medis modern. Sistemnya akan Anda kenal dengan nama TNM, yang merupakan abreviasi dari tumor, node, dan metastasis. Jika tumor merujuk pada ukuran benjolannya, node dan metastasis merujuk pada penyebarannya. Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Stadium 0
Ini adalah tahapan awal ketika sel tumor mulai terdeteksi. Sifatnya pun non-invasif dan mudah diobati jika terdeteksi sedari dini. Ciri-cirinya sering kali tidak terasa. Biasanya hanya ada benjolan kecil di tempat tumbuhnya sel abnormal tersebut karena belum menyebar ke jaringan dan organ manapun.
Jadi, node dan metastasis dalam tingkatan ini belum ada karena pertumbuhan sel belum mencapai kelenjar getah bening maupun organ tubuh yang lain. Kasusnya pun cukup sering terjadi. Misalnya di payudara, sekitar 20% dari semua kasus yang baru didiagnosis merupakan kanker stadium 0.[2]
2. Stadium I dan II
Jika ukuran sel abnormal tersebut sudah membesar dan mulai menyebar, maka artinya Anda sudah memasuki kanker stadium I. Hanya saja, pada tahap ini penyebarannya masih terbatas di lokasi utama saja dan belum menyebar ke jaringan di sebelahnya. Jadi, kasusnya relatif masih mudah untuk diobati.
Misalnya pada kanker rahim, sel abnormal tersebut baru bisa Anda temukan di kedua ovarium atau tuba falopi. Sedangkan pada kanker stadium II, penyebaran node sudah mulai terlihat. Hal ini karena sel-sel tersebut sudah merambat ke area lain, khususnya ke kelenjar getah bening.
Menurut Cancer Trends Progress Report dari National Cancer Institute, mayoritas penyintas kanker di US didiagnosa pada kedua tingkatan ini. Pada kanker payudara, totalnya sekitar 65.9%, usus besar sekitar 33,4%, rektum sekitar 38%, serviks 41,6%, dan prostat sekitar 68,7%.[3]
3. Stadium III
Apabila ukurannya semakin besar dan sudah merusak getah bening dan jaringan lain di sekelilingnya, maka artinya Anda sudah memasuki kanker stadium III. Jika stadium I dan II masih termasuk tahap awal, maka stadium III sudah termasuk tingkat lanjut dan sifatnya semakin ganas serta berbahaya.
Pada tahap ini, bukan hanya node saja yang sudah terlihat, namun juga metastasis. Hal ini mengingat jika node merujuk pada penyebaran sel abnormal ke kelenjar getah bening, sedangkan metastasis adalah proses penyebaran ke organ lain. Berbeda dengan stadium lain, di sini Anda akan menemukan sub-kategori.
Sub-kategori tersebut adalah kanker stadium 3A, 3B, dan 3C, yang merujuk pada tingkat keparahannya. Ini termasuk ukuran dan proses penyebarannya. 3A adalah tahap yang lebih dekat dengan stadium II, sedangkan 3C lebih dekat dengan stadium IV.
Karena ukurannya yang sudah membesar, cara pengobatannya pun lebih sulit dan lama. Sebab, dokter perlu mengecilkan ukuran selnya terlebih dahulu sebelum melakukan operasi pengangkatan. Jadi, pasien perlu melakukan kemoterapi, radiasi, atau kombinasi keduanya.[4]
4. Stadium IV
Terakhir, ada kanker stadium IV yang merupakan tahap akhir dengan tingkat keparahan maksimal. Hal ini karena ukurannya sudah sangat besar dan sudah tersebar ke organ lain. Bahkan, sel-sel sehat pada organ tersebut sudah dirusak oleh sel-sel abnormal. Tingkat mortalitasnya pun sangat tinggi.
Dasarnya adalah penelitian Laura C. Hanson di jurnal Pubmed. Penelitian tersebut melibatkan 492 orang pasien rawat inap dengan usia rata-rata 60,2 tahun. Pada waktu 60 hari, 32% atau sekitar 156 pasien meninggal dunia. Kelangsungan hidup rata-rata untuk para pasien yang meninggal tersebut adalah 28 hari.[5]
Jadi, apakah kanker stadium IV adalah tingkatan akhir? Jawabannya adalah iya. Jika sudah mencapai tahapan ini, maka Anda perlu waspada. Anda perlu segera mendapatkan perawatan intensif, entah itu melalui kemoterapi dan radiasi rutin atau berbagai jenis perawatan lain.
Itulah semua tahapan kanker yang perlu Anda ketahui. Pastinya, Anda wajib berhati-hati setelah mendapat diagnosis. Sebab, Anda sering kali mengalami penurunan imun ketika ada sel abnormal yang muncul Jadi, Anda wajib untuk memelihara kesehatan, misalnya dengan cara mengonsumsi obat herbal.
Salah satu obat herbal yang bisa Anda coba adalah Sido Muncul Sari Kunyit Putih yang dapat memelihara kondisi kesehatan dan daya tahan tubuh pada penderita kanker atau tumor. Anda dapat mengonsumsinya 1-2 kaplet sehari sebelum makan atau sesuai petunjuk dokter. Obat herbal ini bisa menjadi suplemen pendamping di semua tingkatan stadium kanker. Hanya saja, hindari konsumsinya pada ibu hamil dan menyusui. Selain itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter selama penggunaannya.