Ketika musim pancaroba datang, Anda wajib waspada penyakit ISPA yang bisa menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Menurut data dari WHO, masalah kesehatan ini bertanggung jawab atas hampir 20% dari semua kematian anak-anak berusia kurang dari 5 tahun di seluruh dunia.[1] Untuk itu, Anda wajib memahami apa itu ISPA, penyebab, gejala, dan cara mencegahnya!
Jenis-Jenis dan Pemicu ISPA
Secara garis besar, ISPA adalah singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Atas. ISPA menyerang organ apa saja? Infeksi ini menyerang sistem penapasan atas, mulai hidung, sinus, laring, dan faring. Kondisi ini jelas membuat Anda sulit bernapas dan bisa berakibat fatal. Ini sebabnya, angka mortalitas penderitanya cukup tinggi.
Ini sebabnya, dengan mempelajari apa itu ISPA dan apa penyebabnya, Anda bisa melakukan upaya-upaya pencegahan.
Ada beberapa masalah kesehatan yang termasuk dalam ISPA, seperti:
1. Flu
Common cold atau flu adalah gangguan pernapasan yang paling umum. Pemicunya yaitu infeksi dari beberapa jenis virus influenza yang menyerang secara musiman.
Menurut WHO, ada sekitar satu miliar kasus influenza musiman setiap tahunnya. Namun, sebagian besar biasanya berupa kasus ringan hingga sedang. Pada umumnya, ada 3–5 juta kasus penyakit parah dengan kematian sekitar 290.000-650.000 kasus per tahun.[2]
Baca juga: Ketahui Apa Saja Penyebab Amandel & Cara Mengobatinya
2. Sinusitis
Selain flu, kasus sinusitis juga cukup umum. Kondisi ini ditandai dengan peradangan pada sinus. Periodenya pun beragam, mulai dari 4-12 minggu. Bahkan, terkadang episodenya terus datang berkali-kali selama kurang lebih 1 tahun.
Pada umumnya, pemicunya adalah infeksi virus. Namun, terkadang infeksi dari alergen, iritan, jamur, dan bakteri juga dapat menyebabkan peradangan.[3]
3. Faringitis
Sama seperti sinusitis, faringitis merupakan peradangan. Hanya saja, lokasinya ada di selaput lendir orofaring di tenggorokan.[4] Karena itu, biasanya Anda akan kesulitan menelan ketika mengalami kondisi ini.
Pemicunya adalah bakteri dan virus. Namun, tidak jarang alergi, trauma, kanker, refluks, dan racun tertentu juga menyebabkan peradangan di faring.
4. Epiglottitis
Masalah kesehatan ini juga berkaitan dengan peradangan, namun lokasinya ada di epiglotis. Epiglotis adalah susunan tulang rawan yang ada di belakang lidah dan di depan laring. Pada umumnya, peradangan ini menyebabkan pembengkakan parah dan bisa berakibat fatal.
Pasalnya, pembengkakan ini sering mengakibatkan kurangnya asupan oksigen ke otak (asfiksia) dan henti napas. Pemicunya adalah infeksi bakteri Haemophilus influenzae.[5]
5. Laringitis
Istilah ini merujuk pada peradangan pada laring. Jika kondisinya semakin parah, Anda bisa mengalami radang di tiga tempat sekaligus, yaitu laring, trakea, dan bronkus yang dinamakan laringotraqueobronquitis. Kondisi ini tidak hanya menyerang saluran pernapasan bagian atas saja, namun juga bagian bawah.
Pemicunya adalah infeksi virus, terutama parainfluenza. Hanya saja, tidak jarang virus pernapasan syncytial, rhinovirus, enterovirus, influenza, dan adenovirus juga menyebabkannya.[6]
Gejala ISPA
Selain jenis-jenisnya, Anda juga perlu tahu gejala ISPA. Secara garis besar, ada beberapa ciri-ciri yang bisa Anda kenali, seperti:
- Batuk
- Pilek
- Bersin
- Sakit tenggorokan.
- Tenggorokan gatal.
- Sulit menelan.
Upaya Pencegahan ISPA
Apakah ISPA menular? Kondisi ini bisa menular melalui droplet, terutama saat penderitanya batuk dan bersin. Anda juga bisa tertular ketika memegang permukaan atau benda yang terkontaminasi, kontak dengan air liur, dan terkadang kontak kulit.
Lalu, apakah ISPA bisa sembuh total? Tentu bisa. Bahkan, pada kategori ringan, masalah kesehatan ini bisa sembuh sendiri setelah beberapa hari. Biasanya Anda hanya perlu beristirahat dan banyak minum air mineral.
Anda juga bisa mencegah infeksinya dengan berbagai cara, misalnya seperti:
1. Memakai Masker
Pertama, Anda bisa menggunakan masker, terutama ketika beraktivitas di luar ruangan. Terutama jika Anda berada di dekat atau di sekitar orang yang sedang batuk, pilek, dan seterusnya.
Hindari juga berbagi alat makan dan berciuman dengan orang yang sedang sakit. Hal ini mengingat cara sebagian besar penularannya melalui droplet.
2. Rajin Cuci Tangan
Selain itu, jangan lupa untuk rutin mencuci tangan. Sebab, selain dari droplet, penularannya juga bisa melalui kontak dari benda dan permukaan lainnya yang sudah terkontaminasi. Karena itu, Anda perlu lebih berhati-hati.
3. Perkuat Daya Tahan
Terakhir, Anda perlu memperkuat daya tahan. Salah satunya dengan mencukupi kebutuhan Coenzyme Q10, yang berperan sebagai antioksidan dan memberikan energi pada sel imun. Hal ini merujuk pada jurnal Pubmed yang meneliti hubungan Coenzyme Q10 dan sistem imun sebagai agen anti-radang.
Hasilnya, Coenzyme Q10 dapat membantu sel-sel imun untuk memberikan respons lini pertama pada mikroba yang menyerang dengan cepat, khususnya pada sel fagosit, seperti makrofag, neutrofil, dan sel pembunuh alami.[7] Hal ini dapat mencegah infeksi virus, jamur, bakteri, dan alergen lain.
Anda dapat mencukupi kebutuhan Coenzyme Q10 harian dengan Sido Muncul CoQ10. Sebab, suplemen herbal ini mengandung Coenzyme Q10 75 mg, sehingga bisa Anda konsumsi 1 x 1 kapsul sehari sesudah makan.
Jadi, setelah mengetahui apa itu ISPA, Anda bisa mulai mengonsumsi suplemen ini untuk mencegahnya. Selain untuk mencegah infeksi mikroba, suplemen ini juga punya kandungan antioksidan yang tinggi sehingga bisa mengusir radikal bebas. Jadi, ayo coba produknya sekarang juga!