Sadar atau tidak, hingga kini masih banyak orang yang menganggap enteng stroke ringan. Terlebih jika serangan iskemik ini hanya terjadi dalam jangka waktu singkat. Padahal, jika tidak segera melakukan pengobatan dan terapi stroke ringan yang tepat, kondisi fisik yang terdampak akan terancam tidak bisa pulih, bahkan memicu stroke yang lebih berat di masa depan.
Pasalnya, stroke ringan juga merupakan pertanda jika Anda akan terkena serangan iskemik dengan jangka waktu yang lebih panjang. Hal ini jelas merupakan kabar buruk karena bisa menimbulkan kerusakan otak, kecacatan permanen, hingga kematian. Jadi, segera atasi sebelum terlambat.
Lalu, apa saja terapi untuk stroke ringan? Pahami dulu apa itu stroke ringan, termasuk gejala dan cara mencegahnya di pembahasan berikut!
Penyebab Stroke Ringan dan Gejalanya
Pada dasarnya, penyebab stroke ringan adalah karena adanya gangguan suplai darah dan oksigen ke otak. Pemicunya pun sangat beragam. Ada yang terjadi karena gumpalan darah di dinding arteri atau jantung, hipertensi, atau arteri yang tersumbat. Namun, terkadang pemicunya tidak jelas.
Ciri-ciri stroke ringan tidak jauh berbeda dengan stroke pada umumnya. Anda akan mengalami kesulitan bergerak dan susah berbicara. Beberapa tandanya adalah:
- Wajah sulit tersenyum.
- Mata dan mulut terkulai, biasanya hanya pada setengah wajah.
- Tidak bisa berbicara sama sekali, terkadang bisa bicara namun tidak jelas.
Terapi untuk Menangani Stroke Ringan
Apa yang harus dilakukan jika stroke ringan? Anda wajib segera mendapatkan perawatan oleh tenaga medis dan melakukan terapi. Ada beberapa pilihan terapi, misalnya seperti berikut ini!
1. Okupasi
Berdasarkan penelitian, terapi okupasi cukup efektif untuk pasca-stroke. Sebab, terapi ini melibatkan fungsi motorik, sensorik, koordinasi, persepsi visual, dan kognitif pasien.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas pasien agar bisa melakukan tugas sehari-hari. Jadi, mereka bisa kembali aktif berpartisipasi dalam peran, tugas, dan aktivitas harian.[1] Terapi ini juga bisa meningkatkan rasa percaya diri pasien setelah mengalami serangan iskemik.
Baca juga: Waspada Penyakit Jantung, Kenali Apa Saja Ciri-Cirinya!
2. Psikologis
Selain memengaruhi fisik, tidak jarang serangan iskemik juga berpengaruh pada kondisi psikologis. Karena itu, terapi psikologis juga dibutuhkan oleh pasien.
Pada terapi ini, terapis akan menekankan bahwa pasien masih punya kekuatan tertentu. Mereka juga akan mendengarkan keluh kesah dan kekhawatiran pasien, serta mengajarkan cara yang baru dan efektif untuk mengelola tekanan emosional.[2]
3. Rekreasi
Hasil studi menemukan bahwa rekreasi ternyata juga bisa meningkatkan fungsi eksekutif bagi pasien stroke. Fungsi ini berkaitan dengan kemampuan pasien untuk berpartisipasi secara sosial serta melakukan aktivitas harian.
Dalam penelitian yang melibatkan 28 pasien stroke, ditemukan bahwa pasien yang melakukan terapi rekreasi mengalami peningkatan signifikan dalam faktor perhatian selektif dan penyelesaian konflik, memori kerja, serta kapasitas fungsional.[3]
Aktivitas terapi pun bisa sangat beragam, mulai dari mendengarkan musik, menonton film, menjahit, bermain game, dan berbagai aktivitas rekreasional lainnya. Pasien juga dapat melakukan aktivitas di luar ruangan, misalnya seperti berkebun, berkunjung ke museum, atau ikut volunteer.
4. Fisik
Anda juga bisa melakukan gerakan terapi stroke sebelah kanan maupun sebelah kiri dengan terapi fisik atau fisioterapi. Fisioterapi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fungsional pasien, menumbuhkan kemandirian, serta meningkatkan kualitas hidup pasien stroke secara keseluruhan.
Ada beberapa aktivitas yang sering kali dilakukan pada saat fisioterapi, termasuk di antaranya adalah latihan peregangan dan aktivitas rentang gerak lainnya. Tidak jarang, terapis juga memberi pelatihan dengan alat bantu mobilitas, seperti alat bantu jalan atau tongkat
5. Pemberian Suplemen Herbal
Terakhir, pemberian suplemen herbal juga bisa mempercepat proses penyembuhan. Salah satu herbal yang dapat Anda konsumsi adalah bawang putih. Sebab, bawang putih dapat membantu memperlebar arteri dan mencegah penyumbatan darah ke otak.
Tidak bisa mengonsumsi bawang putih dalam bentuk segarnya? Jangan khawatir, kini Anda bisa mengonsumsi bawang putih dengan lebih mudah dan praktis dalam bentuk kapsul, yaitu melalui Sido Muncul Natural Garlic. Suplemen ini terbuat dari ekstrak bawang putih yang diolah dari bahan baku berkualitas.
Cara Mencegah Stroke Ringan
Jika gejala-gejala tersebut pernah Anda rasakan, Anda perlu segera mencari cara untuk mencegahnya agar serangan iskemik tersebut tidak kembali lagi. Caranya pun susah susah gampang untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari, seperti:
- Berhenti merokok dan minum alkohol.
- Atur pola makan, khususnya untuk mengurangi risiko kolesterol dan diabetes.
- Rutin berolahraga.
- Kontrol tekanan darah.
- Pastikan berat badan ideal dan tidak obesitas.
Selain melakukan hal-hal di atas, mengonsumsi suplemen herbal bawang putih baik untuk penderita jantung dan stroke yang membutuhkan terapi alami. Bagi Anda yang membutuhkan terapi stroke ringan, suplemen ini bisa dikonsumsi untuk mendukung proses pemulihan maupun praktik pola hidup yang lebih sehat. Jadi, ayo coba sekarang juga!