Pada dasarnya, tekanan darah adalah hal esensial yang wajib diperhatikan secara rutin. Sebab, jika kadarnya terlalu tinggi atau rendah, aliran darah Anda rentan terganggu dan meningkatkan risiko terkena stroke, sakit jantung, hingga dementia. Anda dapat memperhatikannya dengan tahu cara tensi yang benar.
Sebenarnya, tensi adalah nama lain dari tekanan darah. Namun, di kehidupan sehari-hari, masyarakat biasa merujuk tensi sebagai aktivitas pengukuran darah dengan memakai sfigmomanometer. Beberapa orang mengenal alat ini dengan nama tensimeter. Bentuknya pun ada yang manual dan ada yang digital.
Di bawah ini adalah tutorial untuk menggunakannya!
Tutorial Tensi
Secara garis besar, cara tensi yang benar manual maupun digital tidak sulit untuk Anda lakukan. Bahkan, pada bentuk yang digital, Anda bisa melakukannya sendiri. Jika Anda masih belum memahami bagaimana caranya, berikut adalah penjelasan lengkapnya!
1. Tensi Manual
Meskipun kini sudah ada alat digital, namun beberapa orang masih lebih suka memakai alat manual. Pada alat ini, Anda akan menemukan petunjuk tekanan darah di bagian ujung dan balon pompa di ujung lainnya. Lalu, ada selang yang menghubungkannya dengan lilitan lengan. Terakhir, ada stetoskop.
Cara menggunakannya pun cukup mudah, sebab Anda cukup mengikuti langkah-langkah mengukur tekanan darah berikut!
- Gulung lengan baju pasien hingga ke bahu, dan gunakan lilitan di sana, biasanya sekitar 2,5 cm di atas siku.
- Pastikan lilitan terasa nyaman, tidak longgar maupun ketat dan pastikan lengan sejajar dengan permukaan.
- Pasang alat dengar pada ujung stetoskop.
- Letakkan ujung stetoskop yang lainnya tepat di bawah lilitan, namun pastikan stetoskop tersebut ada di atas arteri brakialis.
- Tutup klep pada balon pompa searah jarum jam.
- Pompa dengan perlahan hingga denyut nadi terdengar menghilang.
- Kembali buka klep pada balon pompa berlawanan dengan arah jarum jam secara lembut.
- Jarum di alat penunjuk akan mulai turun, jadi dengarkan denyut nadi pada stetoskop untuk mengetahui tensi.
- Catat waktu ketika denyut nadi kembali terdengar, sebab ini adalah tekanan darah sistolik.
- Terus buka klep pada balon pompa dengan lebih jauh, berlawanan dengan arah jarum jam.
- Catat waktu ketika denyut nadi Anda kembali menghilang, sebab ini adalah tekanan darah diastolik.[1]
Itulah cara membaca tensi manual yang bisa Anda lakukan. Hanya saja, mengukur tensi dengan cara ini memang relatif sulit jika dilakukan sendiri. Karena itu, akan lebih baik jika Anda meminta bantuan dari orang lain, khususnya dari tenaga kesehatan.
2. Tensi Digital
Menariknya, kini sudah ada cara tensi darah digital yang lebih praktis dan mudah. Anda sudah tidak akan memerlukan stetoskop lagi ketika menggunakan alat ini. Bahkan, cara membaca tensi darah digital pun mudah. Angka yang di atas adalah tekanan darah sistolik dan yang di bawah adalah diastolik.
Cara menggunakannya adalah:
- Gulung lengan baju pasien hingga ke bahu, dan gunakan lilitan di sana, biasanya sekitar 2,5 cm di atas siku.
- Pastikan lilitan terasa nyaman, tidak longgar maupun ketat dan pastikan lengan sejajar dengan permukaan.
- Tekan tombol “start” dan jangan terlalu banyak bergerak maupun berbicara.
- Tunggu hingga proses pengukuran selesai, yaitu hingga kedua angka muncul di layar.
Sebenarnya, alat yang manual ini dapat Anda gunakan sendiri. Namun, agar hasilnya lebih akurat, Anda bisa meminta bantuan dari orang lain, khususnya tenaga kesehatan.
Tekanan Darah Normal
Ada alasan mengapa Anda perlu mengukur tensi secara rutin, yaitu untuk menjaganya agar tetap normal. Kadar normalnya adalah 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik.[2] Apabila tekanannya lebih rendah, itu artinya Anda mengalami hipotensi. Namun, jika lebih tinggi, berarti hipertensi.
Berdasarkan data dari WHO, ada sekitar 1,28 miliar orang dewasa berusia 30–79 tahun di seluruh dunia yang menderita hipertensi.[3] Sedang jumpah penderita hipotensi lebih sedikit lagi, mengingat seseorang baru bisa dikatakan hipotensi saat memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mmHg.[4]
Karena itu, sebagian besar orang lebih sering mencari tahu bagaimana cara menurunkan tekanan darah. Beberapa caranya adalah dengan menjaga pola makan sehat, tidur cukup, olahraga rutin, hingga mengelola stres dengan baik. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi obat generik maupun obat herbal.
Pilihan terbaik untuk obat herbal jatuh ke Sido Muncul Natural Celery. Alasannya adalah karena suplemen ini terbuat dari ekstrak 300 mg atau setara dengan 32 g seledri segar. Tanaman ini mengandung zat aktif n-butilftalida yang bisa mengurangi tekanan darah ringan dan sudah terbukti melalui penelitian.[5]
Jadi, setelah tahu cara tensi yang benar, Anda bisa segera menurunkan tekanan darah dengan mengonsumsi suplemen ini 3 kali sehari 1 kapsul atau sesuai petunjuk dokter. Penting untuk Anda catat jika obat herbal ini penderita hipertensi yang ditetapkan oleh dokter dan konsumsinya harus dikonsultasikan dengan dokter!