Sama seperti organ penting di dalam tubuh yang lain, organ hati juga memiliki enzim. Totalnya, ada dua jenis enzim utama yang bisa Anda temukan di sana dalam jumlah besar, yaitu SGOT SGPT. Keduanya punya peranan yang sangat esensial untuk mengkatalisis transfer gugus α-amino dalam organ tersebut.
Bedanya, enzim SGOT nantinya akan mengkatalisis dari bentuk L-aspartat ke α-ketoglutarat. Hasilnya berupa oksaloasetat dan juga L- glutamat. Sedangkan SGPT mengkatalisis dari bentuk L-alanin ke α-ketoglutarat. Hasilnya berupa piruvat dan juga L-glutamat.[1] Namun, keduanya bisa digunakan untuk skrining hati.
Karena itu, hal selanjutnya yang perlu Anda pahami adalah berapa SGOT SGPT normal. Sebab, jika kadarnya normal, itu artinya liver berfungsi dengan baik. Namun, jika terlalu tinggi, ada indikasi gangguan pada liver. Berikut penjelasan lebih jauh tentang kedua enzim ini!
Baca juga: Temulawak: Obat Liver Alami dengan 4 Khasiat Luar Biasa!
Kadar Normal SGOT dan SGPT
Ternyata, ada alasan mengapa kadar enzim aspartat aminotransferase (SGOT) dan alanina aminotransferase (SGPT) naik ketika kondisi hati sedang tidak baik. Sebab, ketika mengalami kerusakan, hati akan menumpahkan enzim-enzim ini ke dalam darah. Hasilnya, kadar kedua enzim ini akan meningkat.
Apabila Anda penasaran apa yang terjadi jika SGPT tinggi, biasanya kadarnya akan meningkat ketika ada gangguan hati atau infeksi virus, seperti hepatitis.[2]
Pun begitu dengan kadar SGOT tinggi, yang menjadi penanda kerusakan hati dan organ lain, yaitu pankreatitis, sirosis, hepatitis, dan mononukleosis.[3]
Karena itu, jaga kadar enzim aspartat aminotransferase agar tetap ada di antara 8 hingga 33 unit per liter. Sedangkan pada enzim alanine aminotransferase, jaga agar kadarnya ada di antara 7-56 unit per liter.
Pemicu Kadar SGOT dan SGPT Tinggi
Berdasarkan penjelasan di atas, Anda mungkin sudah memiliki gambaran tentang penyebab SGOT dan SGPT tinggi, yaitu sebagai tanda bahwa fungsi hati Anda sedang terganggu. Namun, di samping itu, ada beberapa faktor lain yang bisa memicu kondisi ini, yaitu seperti:
1. Konsumsi Alkohol
Ternyata, Anda yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dan jangka panjang lebih rentan untuk mengalami gangguan hati. Hal ini karena kemampuan organ tersebut untuk beregenerasi akan terhambat akibat alkohol. Tidak jarang, alkohol bisa mengakibatkan kerusakan serius dan permanen di hati.[4]
Akibatnya, hati akan melepaskan lebih banyak enzim ke dalam darah, sehingga kadarnya melebihi batas normal.
2. Sirosis Hati
Selain itu, tingginya kadar kedua enzim tersebut di dalam darah juga bisa disebabkan oleh sirosis hati. Ini adalah kondisi ketika jaringan parut muncul di organ tersebut dan membuat fungsinya rusak secara permanen. Akibatnya sangat serius, yaitu bisa merujuk ke gagal hati dan kanker hati.
Sistem dan Cara Pemeriksaan SGOT dan SGPT
Seperti apa yang sudah Anda pahami, SGOT SGPT adalah pemeriksaan untuk mengetahui apakah kondisi organ hati Anda sehat atau tidak. Sistem dan cara pemeriksaannya pun cukup mudah, yaitu dengan cara mengambil sampel darah. Kemudian, darah Anda akan dianalisis untuk mengetahui hasilnya.
Anda bisa memeriksa kadar kedua enzim ini ketika mengalami beberapa ciri-ciri berikut!
- Mual
- Muntah
- Kulit terus menerus terasa gatal
- Kelelahan ekstrem dan kronis
- Feses berwarna pucat
- Lemas dan tidak bertenaga
- Urin berwarna pekat
- Sakit kuning, yang terlihat warna kulit dan mata
- Sakit perut
- Perut membengkak dan terasa kembung
Tips Mengurangi Kadar SGOT dan SGPT
Sebenarnya, cara menurunkan SGOT dan SGPT itu tidak sulit untuk Anda lakukan. Anda hanya perlu menjaga pola hidup sehat agar fungsi hati tetap berjalan dengan sebagaimana mestinya. Beberapa caranya adalah sebagai berikut!
1. Konsumsi Vitamin D
Ternyata, Anda bisa mengembalikan fungsi hati dengan memperbanyak konsumsi vitamin D. Hal ini karena pada saat fungsi organ ini terganggu, tubuh Anda juga akan kesulitan saat mencerna vitamin tersebut.[6] Di samping vitamin D, pastikan Anda juga mengonsumsi makanan lainnya yang padat nutrisi.
2. Berhenti Merokok dan Minum Alkohol
Kemudian, pastikan Anda berhenti merokok dan minum minuman beralkohol. Sebab, keduanya dapat merusak hati dengan lebih parah lagi. Alkohol dapat menghambat sel-sel di hati untuk beregenerasi. Sedangkan rokok bisa menurunkan sistem imun, sehingga hati Anda akan lebih rentan terinfeksi virus.
3. Konsumsi Suplemen yang Bisa Bantu Jaga Fungsi Hati
Terakhir, Anda dapat mengonsumsi suplemen yang bisa bantu menjaga fungsi hati, misalnya seperti Sido Muncul Natural Sari Temulawak. Hal ini karena suplemen tersebut punya kandungan ekstrak temulawak 100% (terstandarisasi 25% kurkuminoid). Itu setara dengan 2.500 mg rimpang kering.
Cara mengonsumsinya pun mudah, yaitu 3 kali sehari 1 kapsul setiap hari. Jika Anda mengonsumsi suplemen ini sebagai obat pendamping, maka Anda dapat mengikuti aturan pakai sesuai dengan petunjuk dokter.
Temulawak sendiri termasuk jenis makanan yang bisa Anda gunakan untuk menurunkan kadar SGOT SGPT di dalam darah. Sebab, di dalamnya terdapat bahan aktif kurkumin yang mampu menjaga fungsi dan kesehatan hati. Jadi, sudah siap untuk mengonsumsi suplemen ini mulai hari ini?