Kenali Ragam Penyakit Prostat, Faktor Risiko & Cara Cegahnya
11 October 2024|seo
Bagi sebagian besar pria, penyakit prostat adalah mimpi buruk yang harus dihindari. Hal ini mengingat kondisi medis tersebut mengganggu fungsi dan kinerja kelenjar prostat, yang merupakan organ penting di sistem reproduksi pria. Fungsinya untuk memproduksi cairan di testis sebagai pelindung sel sperma.
Ada banyak bahaya penyakit prostat yang bisa Anda rasakan, mulai dari pembengkakan hingga kesakitan saat buang air kecil. Kehidupan seksual Anda juga akan terganggu, mengingat kondisi ini seringkali menyebabkan disfungsi ereksi. Pada kasus yang lebih parah, dampaknya bisa lebih fatal lagi.
Supaya lebih paham tentang masalah kesehatan ini, berikut penjelasan tentang ragam jenis, faktor risiko, gejala, dan cara mencegahnya!
Jenis- Jenis & Pemicu Penyakit Prostat
Secara garis besar, ada tiga masalah umum yang berkaitan dengan prostat. Ketiga jenis-jenis penyakit prostat ini tentu saja memiliki pemicu yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya!
1. Radang Prostat (Prostatitis)
Meskipun dikenal sebagai radang prostat, namun penyebab penyakit prostat yang satu ini tidak hanya terbatas pada peradangan saja. Namun, menurut Klasifikasi National Institutes of Health, ada empat jenis klasifikasi yang bisa menggambarkan kondisi ini dan telah diterima secara internasional, yaitu:
Prostatitis bakteri akut, pemicunya adalah infeksi bakteri akut di saluran kemih. Gejalanya muncul dalam waktu cepat, namun biasanya akan menghilang dalam waktu kurang dari 2 minggu.
Prostatitis bakteri kronis, pemicunya adalah infeksi bakteri persisten di saluran kemih. Bakteri ini bisa menginfeksi secara berulang dan butuh lebih dari 2 minggu untuk mengobatinya.
Peradangan asimtomatik, pemicunya yaitu penumpukan zat asing di jaringan prostat dan menyebabkan inflamasi.
Prostatitis sindrom nyeri panggul kronis, biasanya menyebabkan rasa nyeri di panggul yang khas. Kondisi ini seringkali membuat Anda sulit untuk ereksi dan sakit saat buang air kecil.[1]
2. Pembesaran Prostat Jinak (BPH)
Masalah kesehatan ini mengacu pada pertumbuhan sel-sel di dalam jaringan prostat yang mengakibatkan pembesaran. Hanya saja, sel-sel tersebut tumbuh secara normal, bukan sel abnormal yang bisa memicu kanker.
Meskipun begitu, bukan berarti masalah kesehatan ini bisa dianggap remeh. Sebab, jika Anda biarkan, dalam jangka panjang kondisi ini dapat memicu retensi tekanan tinggi kronis pada kandung kemih yang mengancam jiwa. Otot detrusor di kandung kemih pun bisa berubah secara permanen.
Prevalensinya pun cukup tinggi di kelompok pria lanjut usia. Berdasarkan data dari StatPearls, prevalensi pada pria berusia di atas 60 tahun adalah 50-60%, sedangkan di atas 70 tahun adalah 80-90%. Pemicunya adalah siklus homeostasis dan apoptosis di sel prostat yang terganggu.[2]
3. Kanker Prostat
Menurut data statistik dari World Cancer Research Fund International, kanker prostat adalah kanker ke-4 yang paling umum di dunia. Pada tahun 2022, ada 1.467.854 diagnosa baru dengan sekitar 397.430 kasus kematian.[3] Jadi, Anda harus waspada agar sel abnormal tersebut tidak muncul di tubuh Anda.
Faktor Risiko Penyakit Prostat
Setelah Anda tahu penyakit prostat diakibatkan karena apa dan apa saja jenis-jenisnya, Anda pun perlu tahu semua faktor risikonya. Sebab, meski pemicunya berbeda-beda, hal yang membuat risikonya semakin besar adalah sama, yaitu:
Usia, mengingat masalah kesehatan ini lebih sering terjadi pada pria lanjut usia.
Kebiasaan merokok.
Riwayat kesehatan keluarga, karena bisa mengakibatkan mutasi genetik.
Paparan bahan kimia, terutama pada kasus kanker.
Obesitas.
Diabetes.
Pilihan makanan dan pola makan yang tidak sehat.
Pernah terkena penyakit menular seksual (IMS).
Gejala Penyakit Prostat
Pada dasarnya, ciri-ciri gangguan prostat cukup mudah untuk Anda kenali, yaitu:
Merasa sakit saat buang air kecil.
Lebih sering buang air kecil dan cenderung tidak bisa menahannya.
Urin mengalir dengan lemah.
Selain urin, terdapat darah saat buang air kecil.
Kesulitan ereksi.
Jika bisa ereksi, ejakulasi akan terasa sakit.
Sakit panggul dan pinggang.
Cara Mencegah Penyakit Prostat
Sebenarnya, cara mencegah kondisi kesehatan ini tidak terlalu sulit untuk dijalankan. Anda hanya perlu mulai mengubah pola hidup dengan yang lebih sehat dengan beberapa cara berikut!
1. Konsumsi Makanan Sehat
Seperti apa yang sudah disinggung sebelumnya, ada beberapa makanan penyebab prostat. Misalnya seperti daging merah dan olahan yang dapat memperbesar risiko kanker prostat.[4] Karena itu, Anda perlu perbanyak konsumsi makanan yang lebih sehat, seperti sayur, buah, biji utuh, kacang, dan seterusnya.
2. Hindari Merokok
Rokok juga bisa memicu kanker prostat karena zat-zat karsinogenik di dalamnya dapat menyebabkan perubahan DNA sel. Akibatnya, sel abnormal bisa tumbuh dan memicu kanker.
3. Rutin Berolahraga
Anda juga perlu rutin berolahraga untuk mencegah obesitas, diabetes, dan faktor risiko lainnya. Intensitas olahraganya pun tidak perlu terlalu besar. Anda cukup berolahraga 20-30 menit per hari agar tubuh tetap sehat dan bugar.
Jika perlu, Anda juga bisa mulai mengonsumsi suplemen tambahan yang bisa menjaga kesehatannya. Misalnya seperti Sido Muncul Natural SM Prosta, yang terbuat dari saw palmetto dan pumpkin seed oil yang bisa bantu melancarkan buang air kecil pada gejala gangguan saluran kemih dan mengurangi pembesaran prostat. Selain bisa mencegah penyakit prostat, Sido Muncul Natural SM Prosta juga bisa membantu proses pengobatannya. Anda pun dapat mengonsumsinya 2 kali sehari 1 kapsul untuk hasil terbaik. Dapatkan segera produknya di Sido Muncul Store atau di marketplace pilihan Anda!
Bagi sebagian besar pria, penyakit prostat adalah mimpi buruk yang harus dihindari. Hal ini mengingat kondisi medis tersebut mengganggu fungsi dan kinerja kelenjar prostat, yang merupakan organ penting di sistem reproduksi pria. Fungsinya untuk memproduksi cairan di testis sebagai pelindung sel sperma.
Ada banyak bahaya penyakit prostat yang bisa Anda rasakan, mulai dari pembengkakan hingga kesakitan saat buang air kecil. Kehidupan seksual Anda juga akan terganggu, mengingat kondisi ini seringkali menyebabkan disfungsi ereksi. Pada kasus yang lebih parah, dampaknya bisa lebih fatal lagi.
Supaya lebih paham tentang masalah kesehatan ini, berikut penjelasan tentang ragam jenis, faktor risiko, gejala, dan cara mencegahnya!
Jenis- Jenis & Pemicu Penyakit Prostat
Secara garis besar, ada tiga masalah umum yang berkaitan dengan prostat. Ketiga jenis-jenis penyakit prostat ini tentu saja memiliki pemicu yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya!
1. Radang Prostat (Prostatitis)
Meskipun dikenal sebagai radang prostat, namun penyebab penyakit prostat yang satu ini tidak hanya terbatas pada peradangan saja. Namun, menurut Klasifikasi National Institutes of Health, ada empat jenis klasifikasi yang bisa menggambarkan kondisi ini dan telah diterima secara internasional, yaitu:
Prostatitis bakteri akut, pemicunya adalah infeksi bakteri akut di saluran kemih. Gejalanya muncul dalam waktu cepat, namun biasanya akan menghilang dalam waktu kurang dari 2 minggu.
Prostatitis bakteri kronis, pemicunya adalah infeksi bakteri persisten di saluran kemih. Bakteri ini bisa menginfeksi secara berulang dan butuh lebih dari 2 minggu untuk mengobatinya.
Peradangan asimtomatik, pemicunya yaitu penumpukan zat asing di jaringan prostat dan menyebabkan inflamasi.
Prostatitis sindrom nyeri panggul kronis, biasanya menyebabkan rasa nyeri di panggul yang khas. Kondisi ini seringkali membuat Anda sulit untuk ereksi dan sakit saat buang air kecil.[1]
2. Pembesaran Prostat Jinak (BPH)
Masalah kesehatan ini mengacu pada pertumbuhan sel-sel di dalam jaringan prostat yang mengakibatkan pembesaran. Hanya saja, sel-sel tersebut tumbuh secara normal, bukan sel abnormal yang bisa memicu kanker.
Meskipun begitu, bukan berarti masalah kesehatan ini bisa dianggap remeh. Sebab, jika Anda biarkan, dalam jangka panjang kondisi ini dapat memicu retensi tekanan tinggi kronis pada kandung kemih yang mengancam jiwa. Otot detrusor di kandung kemih pun bisa berubah secara permanen.
Prevalensinya pun cukup tinggi di kelompok pria lanjut usia. Berdasarkan data dari StatPearls, prevalensi pada pria berusia di atas 60 tahun adalah 50-60%, sedangkan di atas 70 tahun adalah 80-90%. Pemicunya adalah siklus homeostasis dan apoptosis di sel prostat yang terganggu.[2]
3. Kanker Prostat
Menurut data statistik dari World Cancer Research Fund International, kanker prostat adalah kanker ke-4 yang paling umum di dunia. Pada tahun 2022, ada 1.467.854 diagnosa baru dengan sekitar 397.430 kasus kematian.[3] Jadi, Anda harus waspada agar sel abnormal tersebut tidak muncul di tubuh Anda.
Faktor Risiko Penyakit Prostat
Setelah Anda tahu penyakit prostat diakibatkan karena apa dan apa saja jenis-jenisnya, Anda pun perlu tahu semua faktor risikonya. Sebab, meski pemicunya berbeda-beda, hal yang membuat risikonya semakin besar adalah sama, yaitu:
Usia, mengingat masalah kesehatan ini lebih sering terjadi pada pria lanjut usia.
Kebiasaan merokok.
Riwayat kesehatan keluarga, karena bisa mengakibatkan mutasi genetik.
Paparan bahan kimia, terutama pada kasus kanker.
Obesitas.
Diabetes.
Pilihan makanan dan pola makan yang tidak sehat.
Pernah terkena penyakit menular seksual (IMS).
Gejala Penyakit Prostat
Pada dasarnya, ciri-ciri gangguan prostat cukup mudah untuk Anda kenali, yaitu:
Merasa sakit saat buang air kecil.
Lebih sering buang air kecil dan cenderung tidak bisa menahannya.
Urin mengalir dengan lemah.
Selain urin, terdapat darah saat buang air kecil.
Kesulitan ereksi.
Jika bisa ereksi, ejakulasi akan terasa sakit.
Sakit panggul dan pinggang.
Cara Mencegah Penyakit Prostat
Sebenarnya, cara mencegah kondisi kesehatan ini tidak terlalu sulit untuk dijalankan. Anda hanya perlu mulai mengubah pola hidup dengan yang lebih sehat dengan beberapa cara berikut!
1. Konsumsi Makanan Sehat
Seperti apa yang sudah disinggung sebelumnya, ada beberapa makanan penyebab prostat. Misalnya seperti daging merah dan olahan yang dapat memperbesar risiko kanker prostat.[4] Karena itu, Anda perlu perbanyak konsumsi makanan yang lebih sehat, seperti sayur, buah, biji utuh, kacang, dan seterusnya.
2. Hindari Merokok
Rokok juga bisa memicu kanker prostat karena zat-zat karsinogenik di dalamnya dapat menyebabkan perubahan DNA sel. Akibatnya, sel abnormal bisa tumbuh dan memicu kanker.
3. Rutin Berolahraga
Anda juga perlu rutin berolahraga untuk mencegah obesitas, diabetes, dan faktor risiko lainnya. Intensitas olahraganya pun tidak perlu terlalu besar. Anda cukup berolahraga 20-30 menit per hari agar tubuh tetap sehat dan bugar.
Jika perlu, Anda juga bisa mulai mengonsumsi suplemen tambahan yang bisa menjaga kesehatannya. Misalnya seperti Sido Muncul Natural SM Prosta, yang terbuat dari saw palmetto dan pumpkin seed oil yang bisa bantu melancarkan buang air kecil pada gejala gangguan saluran kemih dan mengurangi pembesaran prostat. Selain bisa mencegah penyakit prostat, Sido Muncul Natural SM Prosta juga bisa membantu proses pengobatannya. Anda pun dapat mengonsumsinya 2 kali sehari 1 kapsul untuk hasil terbaik. Dapatkan segera produknya di Sido Muncul Store atau di marketplace pilihan Anda!
Sadar atau tidak, kanker payudara adalah mimpi buruk yang sangat menakutkan bagi semua orang di dunia, khususnya pada wanita. Hal ini mengingat kasus kematiannya yang sangat tinggi. Menurut WHO, pada tahun 2022 ada sekitar 2,3 juta kasus dan 670.000 kematian secara global akibat masalah ini.[1] Meskipun lebih rentan pada wanita, namun pria juga bisa mengalaminya. […]
Pada dasarnya, libido adalah hal normal yang dimiliki oleh hampir semua orang, terutama saat mereka memasuki usia dewasa. Menurut KBBI, istilah ini mengacu pada nafsu seksual yang bersifat naluriah.[1] Anda juga bisa mengartikannya sebagai dorongan untuk melakukan aktivitas seksual. Setelah Anda tahu bahwa libido pada wanita dan pria itu sama, yaitu nafsu seksual, Anda juga […]
Pada beberapa tahun ke belakang, istilah brain fog seringkali terdengar. Istilah ini mengacu pada keadaan ketika seseorang kesulitan untuk memusatkan fokus dan konsentrasi terhadap suatu hal. Menurut definisi dari Cambridge Dictionary, ini adalah kondisi saat Anda tidak bisa berpikir jernih.[1] Anda akan mengenalnya dengan istilah “kabut otak” dalam bahasa Indonesia. Mengingat kabut otak seperti apa, […]
