Hingga saat ini, masih banyak orang yang belum sadar jika bahaya penyakit diabetes melitus sedang mengintai. Berdasarkan data dari Federasi Diabetes Internasional, di Indonesia ada lebih dari 19 juta penderita masalah kesehatan ini di tahun 2021. Prevalensinya mencapai 10,8% untuk orang dewasa.[1]
Data tersebut jelas harus membuat Anda lebih waspada. Hal ini karena kasusnya bisa terus meningkat di setiap tahunnya. Bahkan, Anda bisa menjadi salah satu korbannya. Maka dari itu, apa yang dimaksud dengan penyakit diabetes melitus, termasuk jenis-jenis, ciri-ciri, dan cara untuk mengatasinya.
Baca juga: Menilik Khasiat Sido Muncul Natural Lingzhi untuk Kesehatan
Berikut adalah penjelasan yang lebih lengkapnya!
Jenis-Jenis Diabetes Melitus
Merujuk pada definisi dari WHO, diabetes melitus adalah kondisi ketika organ pankreas tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah cukup. Masalah kesehatan ini juga mengacu pada saat tubuh tidak bisa menggunakan insulin, atau yang akan Anda kenal dengan istilah resistensi insulin.[2]
Bagi orang Indonesia, mungkin Anda lebih mengenal masalah kesehatan ini dengan nama kencing manis. Ada beberapa jenis-jenis diabetes melitus yang perlu Anda tahu, yaitu sebagai berikut!
1. Diabetes Tipe 1
Jenis ini mengacu pada definisi yang pertama, yaitu ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin. Padahal, insulin adalah hormon yang sangat penting bagi metabolisme tubuh Anda. Sebab, hormon inilah yang bertugas mengangkut gula darah ke seluruh sel dan jaringan yang ada di dalam tubuh.
Hasilnya, glukosa akan menumpuk di dalam darah. Karena itu, Anda perlu mendapatkan suntikan insulin secara rutin pada saat mengalami masalah kesehatan ini. Sayangnya, hingga kini belum ada jawaban tentang apa penyebab diabetes tipe 1. Para peneliti pun masih belum tahu akan hal itu.
2. Diabetes Tipe 2
Jenis ini merujuk pada definisi kedua, yaitu ketika tubuh mengalami resistensi insulin. Organ pankreas Anda sebenarnya bisa memproduksi hormon tersebut. Hanya saja, tubuh Anda tidak bisa menggunakannya dengan benar. Karena itu, glukosa tidak bisa terangkut dan berakhir menumpuk di darah.
Ada beberapa faktor yang membuat Anda lebih rentan mengalami diabetes melitus tipe 2, yaitu kurang olahraga, obesitas, dan genetik. Anda perlu waspada ketika masalah kesehatan ini menghampiri Anda. Sebab, kondisi ini bisa merusak pembuluh darah dan saraf secara permanen.
3. Diabetes Gestasional
Masalah kesehatan ini biasanya akan Anda alami selama masa kehamilan. Ini mengacu pada kondisi ketika kadar glukosa darah berada di atas kadar normal namun di bawah kadar diabetes.
4. Diabetes Tipe Spesifik
Terakhir, ada diabetes tipe spesifik yang biasanya akan Anda alami karena penyebab lain. Contohnya adalah sindroma diabetes monogenik yang disebabkan gen tertentu.
Gejala Diabetes Melitus
Sadar atau tidak, kini Anda sudah sering menemui ciri-ciri diabetes di usia muda. Beberapa gejalanya yang umum terasa adalah:
- Intensitas haus lebih sering karena tubuh terus menerus membuang cairan tubuh yang kelebihan gula.
- Lebih sering buang air kecil.
- Sakit kepala.
- Kaki terasa nyeri.
- Mudah merasa lelah.
- Mudah merasa lapar.
- Pergerakan terasa lamban.
- Ketika terluka, proses untuk sembuhnya sulit dan lama.
- Muncul keinginan untuk terus menyantap makanan manis.
- Berat badan turun dengan signifikan.
- Penglihatan mulai terasa kabur dan tidak jelas.
- Pada pria, ada penurunan fungsi organ reproduksi, disfungsi ereksi, dan memburuknya kekuatan otot.
- Pada wanita, vagina akan terasa lebih kering dan lebih rentan terkena infeksi saluran kemih, infeksi jamur, serta kulit kering dan gatal.
Cara Atasi Diabetes Melitus
Setelah tahu gejala dan ciri-cirinya, Anda juga perlu memahami cara mengatasinya. Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengobati masalah kesehatan ini, misalnya seperti berikut!
1. Olahraga
Berdasarkan jurnal dari American Diabetes Association, aktivitas fisik dan olahraga sangat penting bagi penderita diabetes dan prediabetes. Sebab, selain bisa mengontrol kadar gula darah, aktivitas ini juga dapat memelihara kesehatan Anda secara keseluruhan.[3] Jadi, pastikan untuk rutin melakukannya.
2. Konsumsi Makanan Sehat
Selain itu, Anda juga wajib memilih makanan sehat dan rendah glikemik. Hal ini merujuk pada sebuah penelitian dari Universitas Airlangga yang melibatkan 63 orang penderita diabetes tipe 2.
Hasilnya, orang yang mengonsumsi makanan sehat memiliki kadar glukosa darah normal (kadar glukosa darah saat ini di bawah 200 mg/dL). Sedangkan orang yang mengonsumsi makanan tidak sehat melaporkan kadar glukosa darah hiperglikemia (kadar glukosa darah saat ini melebihi 200 mg/dL).[4]
3. Konsultasi ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Karena termasuk penyakit yang dapat berakibat fatal, penderita diabetes melitus wajib melakukan konsultasi dengan dokter spesialis dalam. Langkah ini untuk mencegah hal-hal yang tidak Anda inginkan, seperti kerusakan saraf, amputasi akibat luka yang tidak kunjung sembuh, dan seterusnya.
Jika perlu, Anda juga bisa meminta dokter untuk meresepkan ramuan herbal, seperti Sido Muncul Natural SM Diabe. Ramuan herbal ini terbuat dari meniran, lingzhi, daun kumis kucing, sambiloto, dan daun salam yang secara tradisional dipercaya bisa menurunkan kadar glukosa di dalam darah.
Anda dapat mengonsumsi ramuan herbal ini 3 kali sehari 1 kapsul untuk membantu mengatasi penyakit diabetes melitus. Hanya saja, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter selama mengonsumsi ramuan herbal ini. Hindari juga penggunaan pada ibu hamil dan menyusui.