Tahukah Anda jika penyakit liver atau organ hati menyumbang sekitar dua juta kematian di setiap tahunnya? Bahkan, gangguan pada organ ini bertanggung jawab atas sekitar 4% dari semua jenis kematian di dunia.[1] Jadi, penyakit ini jelas tidak bisa Anda sepelekan, karena sangat mungkin berakhir fatal.
Karena itu, jika Anda bertanya-tanya apakah penyakit liver itu berbahaya, jawabannya jelas iya. Gangguan ini bisa menyebabkan kerusakan fungsi organ hati. Padahal, organ ini sangat penting dalam metabolisme tubuh, khususnya untuk sekresi empedu, sintesis protein, menyaring zat-zat beracun, dan lain-lain.
Jadi, Anda perlu mencegah gangguan pada organ ini dengan mengetahui lebih lanjut apa itu penyakit liver. Caranya adalah dengan mencari tahu apa saja jenis-jenisnya, pemicunya, gejalanya, hingga cara mengatasinya. Berikut penjelasannya!
Baca juga: Mengenal Bagaimana Bahaya Minuman Keras pada Liver
Jenis-Jenis Penyakit Liver
Seperti apa yang sudah digambarkan dalam penjelasan di atas, penyakit liver adalah kondisi yang merusak organ hati. Kondisinya pun beragam, namun semuanya sama-sama sangat merugikan. Anda akan mengenalnya dengan istilah hepatitis, fibrosis dan sirosis hati, serta penyakit hati berlemak non-alkohol.
1. Hepatitis
Pada dasarnya, hepatitis adalah gangguan organ hati yang terdengar paling familiar bagi masyarakat awam. Hanya saja, tidak semua orang tahu jika jenis-jenis hepatitis yang menyerang manusia itu ada banyak. Bahkan, ada beberapa penyakit liver menular, yang berasal dari gangguan ini.
Alasannya, karena beberapa jenis hepatitis disebabkan oleh infeksi virus menular, yaitu virus hepatitis:
- A, yang bisa menular melalui konsumsi makanan dan air yang tidak higienis dan sudah tercemar virus.[2]
- B, yang bisa menular dari ibu ke bayi saat hamil, ketika berhubungan seksual, jarum suntik, dan paparan instrumen tajam.[3]
- C, yang dapat menular melalui kontak darah, mulai dari praktik penyuntikan yang tidak aman, transfusi darah tanpa skrining, tato dengan jarum tidak steril, dan penggunaan narkoba dengan jarum secara bergilir.[4]
- E, yang juga bisa menular melalui kontak air yang sudah tercemar oleh virus.[5]
Sebenarnya, ada juga hepatitis D, namun virus ini akan membutuhkan virus hepatitis B untuk melakukan replika. Biasanya, orang yang terinfeksi hepatitis D sebelumnya pernah terinfeksi oleh hepatitis B. Kebanyakan orang yang mengalami gangguan hati ini adalah pengguna narkoba.[6]
Selain hepatitis yang bisa menular, ada juga hepatitis yang tidak menular karena infeksinya bukan berasal dari virus, yaitu dari alkohol. Namanya adalah hepatitis alkoholik.
Baca juga: Temulawak: Obat Liver Alami dengan 4 Khasiat Luar Biasa!
2. Fibrosis & Sirosis Hati
Selain hepatitis, Anda juga mungkin mengalami fibrosis dan sirosis hati. Gangguan ini muncul ketika ada jaringan parut di organ hati. Jaringan parut ini akan Anda kenal dengan istilah fibrosis, namun jika kondisinya sudah semakin parah Anda bisa saja mengalami sirosis.
Jaringan parut ini muncul ketika terjadi cedera di organ hati yang berkepanjangan, sehingga tidak bisa memulihkan diri sendiri. Jika sudah masuk ke kondisi sirosis, fungsi hati akan menurun dan lebih rentan mengalami komplikasi. Komplikasi ini bisa berupa penyakit kuning, gagal hati, dan kanker hati.[7]
3. Penyakit Hati Berlemak Non-alkohol (NAFLD)
Kondisi ini biasanya terjadi karena ada lemak yang menumpuk di hati akibat obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan ginjal.[8] Karenanya, fungsi organ hati menjadi kurang maksimal. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengakibatkan munculnya fibrosis dan juga sirosis hati.
Pemicu Penyakit Liver
Berdasarkan penjelasan di atas, Anda mungkin sudah tahu apa saja penyebab penyakit liver, yaitu:
- Infeksi virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
- Konsumsi alkohol dan pola makan tidak sehat.
- Praktik seks bebas dan penuh risiko.
- Pemakaian narkoba, khususnya melalui jarum suntik.
- Transfusi darah tanpa proses skrining.
- Tidak mendapatkan vaksin hepatitis.
- Obesitas.
- Diabetes.
- Tekanan darah tinggi.
- Gangguan ginjal.
Gejala Penyakit Liver
Ada beberapa ciri-ciri penyakit liver yang bisa Anda kenali, seperti:
- Sakit kuning, yaitu kondisi ketika kulit dan mata berwarna kuning.
- Warna urin menjadi gelap.
- Perut kembung dan bengkak.
- Berat badan turun drastis.
- Tidak nafsu makan.
- Nyeri perut.
Cara Cegah & Atasi Penyakit Liver
Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah gangguan di organ hati. Misalnya dengan:
- Menjaga berat badan ideal.
- Rutin olahraga.
- Menjaga pola makan sehat.
- Hentikan konsumsi alkohol.
- Hindari penggunaan narkoba.
- Pastikan alat suntik baru dan steril sebelum memakainya.
- Lakukan skrining sebelum melakukan transfusi darah.
- Hindari seks bebas dan berisiko.
- Jaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan.
Selain itu, Anda juga bisa menjaga kesehatan fungsi hati dengan cara herbal, misalnya dengan mengonsumsi temulawak. Sebab, temulawak kaya akan kurkumin yang bisa menjaga kesehatan dan fungsi hati.[9] Bahkan, kini Anda bisa mengonsumsinya melalui Sido Muncul Natural Sari Temulawak.
Selain bisa menjaga fungsi hati agar tetap sehat, suplemen ini juga bisa digunakan sebagai obat pendamping bagi penderita hepatitis dan penyakit kuning.
Karena itu, Anda akan memerlukan suplemen ini untuk mencegah dan mengatasi penyakit liver. Jadi, sudah siap untuk mencoba produknya mulai dari hari ini? Anda bisa mengonsumsi Sido Muncul Natural Sari Temulawak 3 kali sehari 1 kapsul atau sesuai petunjuk dokter untuk hasil yang terbaik!