Sejak ribuan tahun lalu, masyarakat sudah menggunakan jahe sebagai tanaman obat, khususnya di India, China, dan Asia Tenggara. Perlahan tapi pasti, tanaman rimpang ini mulai populer di seluruh dunia karena manfaatnya. Bahkan, ada beberapa jenis jahe yang sangat baik untuk kesehatan.
Jika Anda ingin tahu ada berapa spesies dari tanaman jahe, totalnya ada lebih dari 1.600 spesies yang sudah teridentifikasi.[1] Spesies yang dimaksud “jahe” di Indonesia adalah Zingiber officinale. Pada umumnya, hanya ada 3 jenis Zingiber officinale yang dimanfaatkan oleh masyarakat, yaitu sebagai berikut!
1. Zingiber Officinale Rosc (Jahe Gajah)
Pertama, ada Zingiber officinale Rosc atau yang akan Anda kenal dengan nama jahe gajah. Alasan di balik penamaannya adalah karena ukurannya yang lebih besar daripada kebanyakan spesies jahe yang lain. Sebagian masyarakat juga mengenal tanaman rimpang ini dengan nama lempuyang.
Masyarakat Tiongkok sejak lama sudah menggunakan rimpang ini sebagai obat karena khasiatnya yang bermanfaat. Totalnya, ada lebih dari 160 konstituen bahan aktif yang ada di dalam rimpang ini. Beberapa di antaranya adalah analog gingerol, diarylheptanoid, sulfonat, steroid, fenilalkanoid, dan lain-lain.
Hasilnya, ada aktivitas analgesik, anti-inflamasi, anti-obesitas, dan juga gastroprotective di dalam bahan aktif tersebut. Aktivitas analgesik di dalam rimpang ini bisa bantu redakan nyeri, terutama di perut. Sedangkan aktivitas anti-inflamasi di sana bisa membuat peradangan di tubuh berkurang.
Kemudian, tanaman rimpang ini juga dapat menjaga tubuh agar tidak obesitas, kemungkinan besar bahan aktifnya juga bisa menurunkan lemak darah dan kolesterol. Anda juga bisa terlindung dari radikal bebas dan gangguan di sistem pencernaan. Lalu, konsumsinya juga dapat mengurangi mual saat hamil.[2]
2. Zingiber Officinale var. Amarum (Jahe Emprit)
Jika Anda penasaran apa jenis jahe untuk minuman dan bumbu dapur, biasanya Anda akan menggunakan jahe emprit atau Zingiber officinale var. amarum. Beberapa masyarakat juga akan mengenal spesies ini dengan nama jahe sunti. Jadi, Anda tidak perlu bingung karena keduanya adalah spesies yang sama.
Karakteristik yang membedakannya dengan lempuyang adalah ukurannya yang lebih kecil. Namun, warna kulit jahenya sama-sama berwarna coklat dan daging di dalamnya sama-sama berwarna putih. Pada umumnya, spesies ini punya rimpang yang lebih kecil dan cenderung pipih dengan aroma yang pedas.
Selain bisa membuat makanan lebih lezat dan minuman lebih hangat, manfaat jahe emprit pada kesehatan pun cukup signifikan. Khasiat yang paling menonjol adalah manfaatnya untuk mencegah infeksi bakteri dan mengusir radikal bebas. Di samping itu, jahe ini juga bisa mengurangi rasa sakit dan mual.
Aktivitas antibakteri tanaman ini terlihat pada uji laboratorium yang melibatkan bakteri dan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Hasilnya, ekstrak dari rimpang ini bisa menghambat pertumbuhan dua jenis bakteri tersebut. Di samping itu, di penelitian yang sama, rimpangnya pun juga efektif menangkal radikal bebas.[3]
3. Zingiber Officinale Var. Rubrum (Jahe Merah)
Terakhir, ada Zingiber officinale var. rubrum yang akan Anda kenal dengan nama jahe merah. Nama tersebut berasal dari bagian luarnya yang berwarna merah, tidak coklat seperti kedua spesies yang lainnya. Seratnya pun biasanya lebih kasar dengan aroma yang lebih pedas dan tajam.
Hanya saja, biasanya masyarakat tidak menggunakan spesies jahe ini sebagai bumbu dapur. Kebanyakan, penggunaannya hanya fokus sebagai obat, khususnya obat khas Tiongkok. Namun, pengobatan asli Indonesia pun banyak yang memanfaatkan ekstrak rimpang maupun air rebusan jahe ini.
Ada banyak bahan aktif yang bisa Anda temukan di dalam setiap rimpangnya. Beberapa di antaranya adalah monoterpen, seskuiterpen, diterpene, flavonoid, asam amino, vanilloid, dan lain-lain. Manfaatnya pun sangat beragam, termasuk untuk membantu atasi, tuberkulosis, rubella hingga aterosklerosis.
Selain itu, tanaman rimpang ini juga dapat penyakit inflamasi, muntah, gangguan pertumbuhan, dan kanker. Ada juga aktivitas antihipertensi untuk mencegah tekanan darah tinggi dan juga antihiperlipidemia untuk mencegah lemak darah tinggi. Lalu, ada aktivitas antimikroba dan sitotoksik.
Namun, daya tarik utamanya adalah imunomodulator di dalam jahe merah yang bisa membuat sel-sel imun Anda lebih kuat dan efektif.[4] Karena itu, spesies ini punya efek positif terhadap daya tahan tubuh Anda. Hasilnya, Anda tidak mudah sakit dan tidak mudah terinfeksi virus, bakteri, dan patogen lain.
Cara mengonsumsi jahe merah pun sangat banyak dan beragam, termasuk mengonsumsi ekstraknya melalui suplemen herbal. Misalnya seperti Sido Muncul Natural Jahe Merah, yang terbuat dari ekstrak jahe merah 300 mg di setiap kapsulnya. Anda hanya perlu mengonsumsi suplemen ini 1 kali sehari 1 kapsul.
Di antara semua jenis jahe, ekstrak jahe merah bisa menjadi agen imunomodulator terbaik bagi tubuh untuk menjaga sistem imun. Karena itu, bagi Anda yang ingin memelihara daya tahan, Anda bisa mulai mengonsumsi suplemen ini mulai dari sekarang. Jadi, ayo segera beli produknya di marketplace pilihan Anda!