Sebagian besar dari Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang kolesterol. Hal ini karena senyawa tersebut adalah salah satu pemicu gangguan jantung. Namun, tahukah Anda jika ada dua jenis kolesterol yang berbeda, yaitu HDL dan LDL? Lalu kira-kira, apa perbedaan HDL dan LDL?
Pada dasarnya, LDL dan HDL adalah bahasa medis dari kolesterol jahat dan baik. Keduanya merupakan zat yang memiliki tekstur seperti lilin dan lemak. Organ hati Anda biasanya memproduksi zat tersebut dalam jumlah tertentu. Namun, Anda juga bisa mendapatkan tambahannya dari makanan tertentu.
Keduanya punya peran yang berbeda dalam mengatur metabolisme tubuh, terutama di area pembuluh darah. Anda juga perlu waspada terhadap dampak yang ditimbulkan jika kadar kolesterol jahat terlalu banyak. Agar lebih paham, berikut penjelasan soal perbedaan dampak dan peran kedua jenisnya!
Peran dan Dampak LDL bagi Tubuh
Ketika hati memproduksi kolesterol, LDL adalah zat yang berperan untuk membawanya ke seluruh tubuh. Ada beberapa jaringan tubuh yang membutuhkannya, seperti kelenjar adrenal, otot, gonad, dan jaringan adiposa. Tujuannya untuk melindungi membran sel dan sintesis hormon serta vitamin.[1]
Hanya saja, jika Anda bertanya-tanya kolesterol jahat HDL atau LDL, jawabannya adalah LDL (lipoprotein densitas rendah). Senyawa ini disebut “jahat” karena bisa membentuk plak. Bila kadarnya terlalu banyak, plak ini akan mulai menumpuk di arteri dan mengganggu kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Pemicu kadar LDL tinggi pun cukup beragam, namun kebanyakan berasal dari pemilihan makanan yang kurang tepat dan jarang melakukan aktivitas fisik dan berolahraga. Faktor lainnya seperti usia, jenis kelamin, genetik, ras dan etnis, obesitas, kebiasaan merokok, dan kondisi medis tertentu juga bisa memengaruhinya.
Kadar Normal LDL
Idealnya, Anda perlu menjaga kadar LDL kurang dari 100 mg/dL. Jika kadarnya masih ada di rentang 100-129 mg/dL, sebenarnya kondisi Anda masih relatif aman. Namun, jika sudah mencapai di atas 130 mg/dL Anda perlu segera waspada dan mencari tahu cara menurunkan LDL kolesterol.[2]
Cara Menurunkan LDL
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengontrol kadar LDL di dalam tubuh, yaitu:
- Memilih makanan yang tidak mengandung terlalu banyak kolesterol, khususnya lemak jenuh dan lemak trans.
- Memperbanyak olahraga dan aktivitas fisik lainnya.
- Jika memiliki obesitas atau kelebihan berat badan, Anda dapat menurunkannya secara perlahan.
- Konsumsi obat yang dapat menurunkan kadar LDL, termasuk obat paten, obat generik, atau obat herbal.
Peran dan Dampak HDL bagi Tubuh
Jika LDL merupakan kolesterol jahat, maka HDL (lipoprotein densitas tinggi) adalah kolesterol baik. Ada alasan mengapa HDL kolesterol dikenal sebagai kolesterol baik, yaitu karena perannya yang membuang sisa-sisa LDL ke hati. Nantinya, hati akan memecah sisa-sisa tersebut dan membuangnya dari tubuh.
Karena itulah kadar HDL yang tinggi dapat mencegah penumpukan plak kolesterol di arteri. Akibatnya, Anda bisa terhindar dari berbagai jenis masalah di jantung dan pembuluh darah. Jadi, Anda perlu memastikan kadar HDL di dalam darah sudah optimal.
Kadar Normal HDL
Idealnya, kadar HDL normal ada di atas 60 mg/dL, baik untuk pria maupun untuk wanita. Anda perlu waspada ketika ketika kadarnya turun ke angka kurang dari 40 mg/dL untuk pria dan kurang dari 50 mg/dL untuk wanita.[3]Sebab, hal itu bisa membuat Anda rentan terkena gangguan kardiovaskular.
Cara Meningkatkan HDL
Selain berusaha untuk menurunkan lipoprotein densitas rendah, Anda juga perlu meningkatkan lipoprotein densitas tinggi. Caranya pun sama sekali tidak sulit untuk Anda lakukan, yaitu memulai gaya hidup sehat dan mengonsumsi obat jika perlu. Berikut penjelasan lebih jauhnya!
1. Memulai Gaya Hidup Sehat
Pada dasarnya, alasan mengapa kadar HDL Anda rendah adalah karena jarang berolahraga. Karena itu, Anda bisa melakukan aktivitas atau latihan fisik setidaknya selama 30 menit dalam sehari. Pilihannya pun sangat beragam, Anda dapat jalan santai, bersepeda, lari pagi, aerobik, latihan di treadmill, dan lain-lain.
Selain itu, pastikan juga untuk mengurangi asupan lemak jenuh dan trans. Sebagai gantinya, Anda dapat mengonsumsi lebih banyak lemak tak jenuh, yang biasanya bisa Anda temukan di buah dan beberapa jenis minyak dari sayuran. Contohnya seperti virgin coconut oil, minyak zaitun, dan lain-lain.
2. Konsumsi Obat atau Suplemen Herbal
Pilihan lainnya adalah mengonsumsi obat atau suplemen herbal tertentu. Salah satunya adalah Sido Muncul Natural Virgin Coconut Oil yang kaya akan lemak tak jenuh. Jadi, Anda dapat menambah energi harian dan menjaga tubuh tetap fit tanpa takut menyebabkan gangguan di jantung dan pembuluh darah.Terlebih setelah mengetahui apa perbedaan HDL dan LDL, Anda dapat mengonsumsi suplemen ini 1-3 kali sehari 1 kapsul. Tujuannya agar kadar LDL menurun dan HDL meningkat, mengingat perbedaan kadarnya bisa memengaruhi sistem kardiovaskular Anda. Jadi, ayo coba produknya dari sekarang!