Tahukah Anda jika hipertensi sering dijuluki sebagai “silent killer”? Menurut data dari WHO, masalah kesehatan ini menyebabkan 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari total semua kematian di dunia.[1] Karena itu, Anda jelas harus tahu bagaimana cara menurunkan tekanan darah dengan segera.
Masalah kesehatan ini berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah, yaitu ketika tekanan darah pada arteri terlalu tinggi pada saat jantung memompa. Anda dapat mengukur tekanannya dengan alat bernama tensimeter. Sistolik adalah tekanan saat memompa dan diastolik adalah tekanan saat beristirahat.
Namun, sebelum Anda mengetahui bagaimana cara menurunkan tensi tinggi dengan cepat, aman, dan efektif, kenali dulu apa saja faktor risiko dan pemicunya.
Faktor Risiko & Pemicu
Ada beberapa penyebab tekanan darah tinggi yang perlu Anda waspadai, seperti:
1. Gaya Hidup
Pada dasarnya, gaya hidup adalah salah satu faktor risiko hipertensi yang paling tinggi. Jika polanya sehat, maka Anda dapat menjaga tensi agar tetap normal. Namun, jika polanya tidak sehat, tensi Anda bisa naik turun secara drastis.
Gaya hidup ini mengacu pada pola makan dan olahraga. Jadi, pastikan Anda selalu mengonsumsi makanan sehat yang rendah garam agar tensi tetap terjaga dalam kadar normal. Selain itu, jangan lupa untuk rutin berolahraga setidaknya 30 menit dalam sehari.
2. Obesitas
Obesitas adalah penyebab dari 65–78% kasus hipertensi primer.[2] Jadi, Anda yang obesitas lebih rentan terkena masalah kesehatan ini daripada Anda yang punya berat badan normal.
Alasannya pun sangat kompleks karena berkaitan dengan:
- Perubahan pada sistem saraf simpatik.
- Adanya stimulasi di sistem renin-angiotensin-aldosteron.
- Perubahan sitokin yang berasal dari jaringan adiposa.
- Resistensi insulin.
- Perubahan struktural dan fungsional ginjal.[2]
3. Masalah Mental
Anda juga lebih rentan terkena hipertensi ketika memiliki masalah mental, khususnya stres, gangguan kecemasan, dan masalah sejenisnya. Dasarnya adalah penelitian dari S. Kulkarni dkk. pada jurnal Pubmed yang meneliti hubungan antara hipertensi dan stres.
Hasilnya, stres bisa membuat tekanan darah meningkat. Hal ini karena pada saat stres, otak akan menstimulasi sistem saraf untuk menghasilkan hormon vasokonstriksi dalam jumlah besar. Hormon inilah yang bisa menyebabkan hipertensi.[3]
4. Kondisi Medis Tertentu
Terakhir, hipertensi juga bisa muncul akibat kondisi medis tertentu. Contohnya adalah kanker atau tumor endokrin yang menyebabkan sekresi hormon terganggu. Penyakit jantung bawaan dan gangguan kardiovaskular lainnya juga bisa memicu tekanan darah tinggi. Begitu juga dengan gangguan ginjal.
Cara Mengukur Tensi
Sumber : Canva
Alt text : cara menurunkan tekanan darah tinggi dengan cepat dan alami
Deskripsi : dokter yang mengecek tekanan darah pasien
Agar mengetahui cara menurunkan tensi tinggi menjadi normal dengan cepat, Anda perlu paham terlebih dulu bagaimana cara mengukur tensinya. Caranya pun mudah, yaitu dengan memakai tensimeter digital.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Gunakan alat lilit tensimeter di lengan bagian atas, pastikan selang berada sejajar dengan pembuluh darah.
- Pastikan lilitan tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar.
- Tekan tombol “start” pada tensimeter.
- Hasilnya akan terlihat di layar, angka yang di atas adalah tekanan sistolik dan yang bawah adalah diastolik.
Penting untuk Anda ketahui jika kadar tekanan darah normal adalah 90–120/60–80 mmHg. Jika angkanya ada di antara 120-140/80-90 mmHg, artinya Anda sedang mengalami para-hipertensi. Nah, jika angkanya di atas 140/90 mmHg, artinya Anda hipertensi.
Cara Menurunkan Tensi
Setelah mengetahui angkanya, Anda perlu segera mencari cara menurunkan tekanan darah tinggi dengan cepat dan alami. Caranya pun sangat bervariasi, seperti:
- Rutin berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Namun yang wajib diperhatikan, hindari olahraga sama sekali jika tekanan darah di atas 190 mmHg.
- Kurangi konsumsi garam karena ada kandungan natrium yang bisa membebani kinerja jantung.
- Mulai gaya hidup sehat dengan meninggalkan rokok dan alkohol.
- Kurangi konsumsi kafein.
- Perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.
- Pilih protein hewani yang tidak mengandung terlalu banyak lemak, seperti ikan atau daging unggas.
- Kurangi konsumsi yang mengandung terlalu banyak gula dan sodium.
- Jaga berat badan ideal.
- Jaga kesehatan mental dan kelola stres dengan baik.
- Rajin periksa kondisi dan konsultasi dengan dokter.
- Konsumsi obat hipertensi yang diresepkan oleh dokter.
- Konsumsi suplemen herbal yang bisa menurunkan tekanan darah sebagai obat pendamping.
Berbicara tentang suplemen herbal yang bisa menurunkan tekanan darah, bawang putih adalah salah satunya. Menurut riset, ekstrak bawang putih dapat menurunkan tekanan sistolik sebesar 8,3±1,9 mmHg dan diastolik sebesar 5,5±1,9 mmHg.[4]
Kini, cara menurunkan darah tinggi dengan bawang putih pun lebih mudah karena sudah ada Sido Muncul Natural Garlic. Anda hanya perlu mengonsumsinya 1 kapsul, 1-2 x sehari sebelum makan atau sesuai petunjuk dokter untuk hasil yang terbaik.
Selain sebagai cara menurunkan tekanan darah, suplemen ini juga bisa Anda konsumsi untuk mengurangi lemak darah dan membuat peredaran darah lebih lancar. Suplemen ini juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Hanya saja, pastikan Anda selalu membaca aturan pakai sebelum mengonsumsinya, ya!