Pada dasarnya, masih banyak dari Anda yang belum tahu apa itu chitosan. Padahal, sebenarnya zat biopolimer ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari serta relatif mudah untuk ditemukan. Bentuknya mirip dengan gula dan punya ragam manfaat yang baik untuk kesehatan badan.
Jika Anda bertanya-tanya chitosan terbuat dari apa, biopolimer ini berasal dari cangkang hewan laut. Pada umumnya, hewan laut tersebut berupa udang, kepiting, lobster, dan hewan krustasea lainnya. Hanya saja, cangkang tersebut harus melalui proses ekstraksi terlebih dahulu dan tidak bisa dikonsumsi langsung.
Ada beberapa fungsi chitosan yang paling sering dimanfaatkan oleh manusia, misalnya seperti beberapa manfaat berikut!
1. Bantu Turunkan Berat Badan
Berdasarkan penelitian dari Balzhima Shagdarova dkk di jurnal MDPI, salah satu manfaat chitosan adalah untuk membantu turunkan berat badan. Hal ini berdasarkan uji klinis yang menyatakan bahwa zat biopolimer tersebut dapat meningkatkan jumlah mikrobiota dan memulihkan berbagai jenis disfungsi di usus.
Selain itu, senyawa ini juga dapat membantu mengatur termogenesis dan metabolisme lipid atau lemak. Jadi, ada manfaat chitosan untuk obesitas yang terlihat dengan jelas. Sebab, biopolimer ini dapat menghambat diferensiasi adiposit, yaitu pembentukan adiposit dewasa yang berisi lemak.
Penelitian tersebut melibatkan tikus obesitas yang diteliti dengan jangka waktu 8 minggu. Hasilnya, rasio lemak terhadap berat badan tikus tersebut berkurang 19% setelah mengonsumsi chitosan dengan dosis 1200 mg/kg berat badan.[1] Jadi, biopolimer ini cukup efektif untuk atasi obesitas.
Sifatnya pun flokulan, karena bisa memisahkan air dan kotoran dan mempercepat proses pengumpulan chyme di saluran pencernaan. Chyme sendiri adalah makanan yang selesai dipecah di lambung. Bentuknya adalah setengah cair dan terdiri dari makanan yang baru dicerna sebagian dan sekresi pencernaan.
Ketika chyme terkumpul, biopolimer ini dapat memfasilitasi pembuangan makanan tambahan dan pengikatan lemak di saluran pencernaan. Lalu, senyawa ini juga dapat menghambat leptin, yang membuat Anda tidak mudah merasa lapar. Hal inilah yang mencegah kenaikan berat badan saat mengonsumsi chitosan.
2. Bantu Turunkan Kolesterol
Selain itu, ada juga manfaat chitosan untuk kolesterol. Dasarnya adalah jurnal Pubmed yang menjelaskan jika biopolimer ini dapat mengurangi kadar kolesterol total serum sebesar 5,8-42,6%. Kadar lipoprotein densitas rendah (LDL) pun bisa menurun sebesar 15,1-35,1% pada subjek uji coba manusia.[2]
Berdasarkan penelitian selama 12 minggu tersebut, pemicu turunnya kolesterol pun diketahui. Alasannya karena kemampuan chitosan untuk membentuk lapisan yang memiliki permukaan bermuatan negatif. Hal ini membuatnya bisa mengikat kolesterol dan berbagai jenis sterol lainnya dengan ikatan hidrofobik.
Selain itu, enzim pencernaan manusia juga tidak bisa mencerna chitosan secara spesifik. Karena itulah senyawa biopolimer ini bisa mengurangi penyerapan lemak dari saluran pencernaan. Caranya yaitu dengan mengikat gugus karboksil anionik dari asam lemak dan asam empedu.
Meskipun manfaatnya cukup besar untuk menurunkan kolesterol, efek samping chitosan tidak terlalu parah. Pada penelitian tersebut, hanya ada sekitar 2,6-5,4% subjek saja yang mengalami efek samping berupa mual dan konstipasi ringan. Hanya saja, jika Anda alergi makanan laut, hindari konsumsinya.
3. Bantu Turunkan Tekanan Darah
Terakhir, senyawa biopolimer ini juga dapat bantu turunkan tekanan darah. Hal ini merujuk pada penelitian di jurnal Pubmed Central yang meneliti hubungan di antara keduanya. Pada penelitian tersebut, ada 617 peserta yang mengikuti uji coba. Hasilnya, dosis yang paling efektif adalah >2,4 g/hari dengan durasi <12 minggu.
Berdasarkan dosis dan durasi paling efektif tersebut, tekanan darah sistolik turun sebesar -1,41 mmHg. Sedangkan tekanan darah diastolik turun hingga -0,61 mmHg.[3] Alasan yaitu karena chitosan dapat mengikat asam lemak, lipid, dan asam empedu. Jadi, tidak ada penumpukan di pembuluh darah.
Sebab, seperti apa yang mungkin sudah Anda ketahui, salah satu pemicu tekanan darah tinggi adalah karena penumpukan plak di arteri. Plak tersebut bisa berasal dari asam lemak, lipid, dan senyawa lain yang sejenisnya. Karena itulah senyawa biopolimer ini juga efektif untuk turunkan tekanan darah.
Itulah beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari mengonsumsi chitosan. Menariknya, kini Anda dapat mengonsumsinya dengan cara yang lebih mudah, yaitu melalui Sido Muncul Natural Pelangi. Selain ekstrak chitosan 100 mg, di dalamnya juga terkandung ekstrak garcinia, jati belanda, dan sirih.
Untuk mengurangi lemak tubuh, Anda dapat mengonsumsi suplemen ini 3 kali sehari 1 kapsul atau sesuai petunjuk dokter. Hal ini mengingat manfaatnya yang bisa menghasilkan 5-10 kali pembuangan lemak lebih banyak daripada serat lain. Hanya saja, perlu Anda catat jika konsumsi suplemen ini mungkin akan menimbulkan mual, diare, dan konstipasi ringan, sesuai penjelasan efek samping di atas. Lalu, mengingat apa itu chitosan, Anda juga perlu menghindari konsumsinya jika Anda alergi terhadap udang, kepiting, lobster, dan hewan laut lain.