Disfungsi ereksi (impotensi) sering menjadi mimpi buruk bagi para laki-laki. Kondisi ini mengacu pada ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi, yang pada akhirnya menimbulkan rasa ketidakpuasan seksual. Karena itulah Anda wajib tahu ragam pengobatan disfungsi ereksi.
Jika Anda bertanya-tanya apakah disfungsi ereksi bisa kembali normal, Anda tidak perlu khawatir karena jawabannya adalah iya. Kuncinya adalah pengobatan yang tepat, aman, dan efektif. Tujuannya pun bukan untuk mengatasinya sekali, namun pada jangka panjang hingga kondisi ini tidak datang lagi.
Baca juga: Memahami Peran Hormon Testosteron bagi Pria & Cara Meningkatkannya
Namun, sebelum mengetahui apa yang harus dilakukan jika disfungsi ereksi, kenali terlebih dulu pemicu dan gejalanya. Berikut ini adalah penjelasannya!
Pemicu Disfungsi Ereksi
Ada beberapa penyebab tiba-tiba tidak bisa ereksi. Pemicu yang paling umum adalah penuaan. Hal ini karena fungsi sel yang menurun seiring dengan semakin bertambahnya usia. Karena itu, kondisi ini sangat umum di kalangan pria paruh baya dan lanjut usia, biasanya di atas usia 40 tahun.
Beberapa kondisi medis tertentu juga dapat memicu masalah ini, seperti gangguan kardiovaskular, obesitas, diabetes, dan gangguan neurologis. Jika ada masalah di arteri penis, saraf, jaringan otot polos, endotelium korpora, atau tunika albuginea juga bisa memicunya. Pun begitu dengan masalah hormon.
Gejala Disfungsi Ereksi
Seperti apa yang sudah disinggung sebelumnya, gejala utama yang paling terlihat ketika mengalami masalah ini adalah tidak bisa ereksi. Bahkan, jika bisa, jangka waktunya tidak akan lama. Biasanya, organ intim akan kembali loyo hanya dalam hitungan detik.
Cara Pengobatan Disfungsi Ereksi
Sebenarnya, cara mengatasi ereksi yang hanya sebentar maupun yang tidak bisa sama sekali itu susah susah gampang. Biasanya, Anda hanya perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Namun tidak jarang, terapi dan obat juga Anda butuhkan. Karena itu, berikut adalah beberapa cara yang bisa mulai Anda terapkan!
1. Jaga Berat Badan Sesuai BMI Normal
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menjaga berat badan sesuai BMI normal, yaitu antara 18,5-25. Hal ini merujuk pada jurnal Pubmed yang meneliti hubungan antara impotensi dan massa indeks tubuh (BMI). Hasilnya, semakin tinggi BMI, akan semakin tinggi pula risiko terkena impotensi.
Pada penelitian tersebut dijelaskan jika prevalensi impotensi Anda bisa meningkat ketika obesitas. Bahkan, Anda dapat mengalami kondisi ini sebelum menginjak usia 40 tahun. Prevalensi impotensi pada pria muda obesitas adalah 42,1%. Mereka juga rentan mengalami peningkatan BMI lebih tinggi lagi.[1]
2. Olahraga Teratur
Berdasarkan hasil studi Universitas Harvard, olahraga juga dapat mengurangi risiko impotensi. Studi tersebut melibatkan 22.086 pria berusia antara 40 dan 75 tahun selama 14 tahun. Hasilnya, orang yang olahraga selama 3 jam per minggu punya kemungkinan 20% lebih kecil untuk alami impotensi.[2]
Alasannya sederhana, yaitu karena olahraga dapat membuat tubuh lebih sehat, khususnya di sistem peredaran darah. Aliran darah ke area penis juga lebih lancar dan membuatnya bisa ereksi.
Jika Anda bertanya-tanya olahraga apa yang bisa menyembuhkan disfungsi ereksi, pilihannya ada banyak. Anda bisa mencoba senam kegel, berenang, lari, latihan aerobik, dan lain-lain.
Baca juga: Mengenal Pentingnya Kesehatan Hormon Testosteron untuk Pria
3. Hindari Rokok
Menurut penelitian di jurnal Pubmed yang melibatkan 8.367 pria Australia berusia 16–59 tahun, rokok bisa menjadi salah satu faktor risiko yang memicu impotensi. Pada penelitian tersebut, sekitar 9,1% dari semua peserta mengaku pernah mengalami kondisi ini. 27,2% di antaranya adalah perokok aktif.
Hubungan ini semakin kuat seiring dengan jumlah rokok yang dihisap. Sebab, sekitar 20,9% perokok aktif yang punya impotensi merokok lebih dari 20 batang per hari. Sedangkan 6,3% sisanya merokok kurang dari 20 batang per hari.[3]
4. Terapi Psikologis
Apabila Anda penasaran apa saja pengobatan disfungsi ereksi, terapi psikologis bisa menjadi salah satunya. Sebab, impotensi tidak hanya berpengaruh pada fisik, namun juga pada psikologis. Terapi ini berguna untuk mengurangi kecemasan dan meyakinkan diri bahwa Anda bukan orang yang disfungsional.
Selain itu, terapi ini bertujuan untuk meningkatkan rangsangan seksual dan mengembalikan rasa percaya diri jika Anda cenderung menghindari aktivitas seksual. Anda juga dapat meningkatkan keintiman dengan pasangan dan mengasah skill atau keterampilan komunikasi di dalam konteks relasional.[4]
Jika masih terasa belum cukup, Anda bisa mulai mengonsumsi obat yang bisa meningkatkan stamina, vitalitas, dan performa. Misalnya seperti Sido Muncul Natural Male Balance. Suplemen herbal ini diformulasikan secara khusus untuk para pria yang ingin menjaga kesehatan sekaligus keseimbangan hormon.
Jika hormon seimbang, kesehatan organ reproduksi pun bisa lebih baik lagi. Anda dapat mengonsumsi suplemen ini 2 kali 2 kapsul sehari. Hanya saja, hati-hati jika digunakan pada penderita hipertensi dan diabetes. Pada setiap kapsulnya terdapat kandungan ekstrak maca, ginseng, pasak bumi, jahe, dan kencur yang aman, namun tetap efektif untuk pengobatan disfungsi ereksi. Jadi, dapatkan langsung produknya saat ini juga di Sido Muncul Store atau di marketplace pilihan Anda!