Jika Anda bertanya-tanya kolesterol datangnya dari mana, molekul lipid ini berasal dari dua sumber. Sumber pertama adalah langsung dari dalam tubuh, yaitu hati dan jaringan adiposa. Sedangkan sumber kedua adalah dari luar, khususnya dari santapan. Lalu, yang mana penyebab kolesterol tinggi?
Pada dasarnya, penyebab kolesterol tinggi pada wanita maupun pada pria itu sama. Pemicunya bisa dari luar, melalui gaya hidup yang tidak sehat. Namun, tidak jarang kadarnya bisa tinggi karena faktor genetik atau keturunan. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang apa pemicu dan cara mengatasinya!
Pemicu
Ada beberapa faktor yang memicu kadar kolesterol tinggi, seperti:
1. Santapan Tidak Sehat
Secara garis besar, apa yang Anda santap dapat menjadi penyebab kolesterol di usia muda. Alasannya karena jika kadar molekul lipid tersebut terlalu banyak di dalam darah, maka itu bisa menimbulkan penumpukan plak. Hasilnya, dapat terjadi penyumbatan arteri yang bisa berakibat fatal.
Meningkatnya kadar molekul lipid ini bisa terjadi karena diet atau pola makan yang salah. Terutama yang berkaitan dengan konsumsi lemak. Sebab, makanan penyebab kolesterol yang paling utama adalah santapan yang kaya akan lemak trans dan lemak jenuh. Contohnya seperti fast food dan gorengan.
WHO menyarankan Anda untuk membatasi asupan lemak total maksimal 30% dari total asupan energi harian. Usahakan mayoritas lemak tersebut berasal dari lemak tak jenuh. Usahakan hanya 10% yang berasal dari asam lemak jenuh dan untuk lemak trans tidak lebih dari 1% per hari.[1]
2. Kurang Olahraga
Di samping karena santapan, gejala kolesterol juga dapat Anda rasakan jika kurang olahraga. Alasannya yaitu karena molekul lipid tersebut dapat dibakar menjadi energi ketika Anda berolahraga dan melakukan aktivitas fisik lainnya. Karena itu, jika aktivitas tersebut jarang Anda lakukan, kadar lipidnya akan terus naik.
3. Obesitas
Sadar atau tidak, obesitas merupakan salah satu faktor risiko dislipidemia, yaitu kondisi ketika kadar kolesterol tidak normal. Menurut Endotext, sekitar 60-70% orang yang obesitas mengalami dislipidemia. Hal ini bisa terjadi karena ada peningkatan kadar serum TG, VLDL, apolipoprotein B, dan non-HDL-C di hati.[2]
4. Kebiasaan Merokok dan Minum Alkohol
Tidak hanya obesitas, kebiasaan merokok dan minum alkohol juga termasuk faktor risiko dislipidemia. Hal ini merujuk pada penelitian di jurnal Pubmed yang melibatkan 46.750 pria.
Hasilnya, peserta yang mengonsumsi alkohol mengalami peningkatan kolesterol total, termasuk HDL dan LDL. Sedangkan para peserta yang merokok mengalami peningkatan kolesterol total, LDL, dan trigliserida. Pada perokok, konsentrasi HDL bahkan berkurang.[3]
5. Faktor Genetik
Terakhir, kondisi dislipidemia juga dapat terjadi akibat faktor genetik. Anda akan mengenalnya dengan nama familial hypercholesterolemia. Ini adalah kondisi bawaan yang menyebabkan tingginya kadar LDL atau kolesterol jahat di dalam darah. Kondisi ini memengaruhi sekitar 1 dari 250 orang.[4]
Cara Atasi
Setelah tahu pemicunya, Anda pun perlu paham bagaimana cara menurunkan kolesterol agar kembali normal. Caranya pun tidak terlalu sulit untuk Anda terapkan, seperti berikut!
1. Ubah Gaya Hidup
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengubah gaya hidup. Perubahan ini pastinya akan terasa sulit. Namun, jika Anda punya keinginan untuk berubah dan mulai menerapkannya, lambat laun Anda akan mulai terbiasa.
Hal-hal yang perlu Anda ubah pun tidak terlalu banyak. Anda hanya perlu menjauhi santapan yang mengandung lemak jenuh dan trans. Sebagai gantinya, ganti dengan sumber lemak nabati yang aman, seperti alpukat, kacang-kacangan, dan seterusnya.
Anda sebenarnya bisa menyantap lemak hewani, namun konsumsinya harus dibatasi jadi beberapa kali dalam seminggu saja, tidak setiap hari. Lalu, jangan lupa juga untuk menjauhi alkohol dan rokok agar dislipidemia tidak kembali lagi.
2. Berolahraga
Kemudian, usahakan juga untuk mulai berolahraga. Sebab, selain bisa turunkan kadar kolesterol, aktivitas ini juga bisa membuat kondisi fisik Anda menjadi lebih bugar. Menurut jurnal Pubmed, latihan aerobik intensitas sedang jangka panjang adalah pilihan olahraga terbaik untuk atasi dislipidemia.[5]
3. Konsultasikan pada Ahlinya
Seperti apa yang sudah disinggung sebelumnya, dislipidemia bisa berakibat fatal. Sebab, kondisi ini dapat menjadi faktor risiko berbagai masalah kesehatan lain. Beberapa contohnya seperti jantung koroner, serangan jantung, henti jantung, stroke, dan lain-lain.
Karena itu, pastikan Anda langsung berkonsultasi dengan dokter jika kadarnya terus naik dan tidak pernah turun ke batas normal. Dengan begitu, dokter bisa memberikan obat kolesterol yang paling tepat.
4. Konsumsi Suplemen Herbal
Selain pengobatan dari dokter, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen herbal sebagai pendamping. Sido Muncul Natural Garlic bisa menjadi salah satu pilihannya. Hal ini karena suplemen herbal tersebut terbuat dari ekstrak bawang putih yang bisa membantu menurunkan lemak darah dan kolesterol. Karena itu, setelah tahu apa saja penyebab kolesterol, Anda dapat bantu mengatasinya dengan cara mengonsumsi 1 kapsul, 1-2 x sehari atau sesuai petunjuk dokter. Hanya saja, hindari konsumsinya jika Anda sedang hamil, menyusui, 2 minggu sebelum operasi, dan jika ada reaksi alergi