Sebagian besar orang pasti sudah tahu apa itu diet. Jika diartikan secara literal dari bahasa Inggris, diet adalah pola atau rencana makan. Istilah ini juga merujuk pada santapan yang biasa Anda konsumsi.[1] Karena itu, ada banyak jenis diet yang dapat Anda coba sesuai dengan kebutuhan.
Masyarakat Indonesia lebih mengenal istilah ini sebagai cara untuk menguruskan badan. Pengertian ini pun sama sekali tidak salah. Sebab, dengan memilih pola yang paling tepat dan efektif, Anda bisa mendapatkan berat badan yang lebih ideal.
Jika Anda ingin tahu apa saja macam-macam diet menurunkan berat badan dan tips memilihnya, berikut adalah penjelasannya!
1. Atkins
Pertama ada atkins, yang termasuk jenis diet yang cepat menurunkan berat badan. Pola ini pertama kali muncul ke permukaan di tahun 1960-an. Hanya saja, pada awal-awal kemunculannya, ada banyak stigma negatif terhadap atkins. Tidak hanya disebut omong kosong, namun juga berbahaya.
Alasannya yaitu karena Anda benar-benar memangkas konsumsi karbohidrat, yaitu tidak boleh lebih dari 20 gram sehari. Jadi, Anda hanya boleh mengandalkan kalori protein dan lemak saja sebagai sumber energi harian.
Pola ini sebenarnya sangat efektif untuk menguruskan badan dengan cepat. Hanya saja, Anda hanya boleh melakukannya dalam jangka waktu pendek. Alasannya yaitu karena dalam jangka panjang atkins bisa menyebabkan kondisi ketosis karena jumlah glukosa di dalam darah yang rendah.[2]
2. Zona
Pilihan jenis-jenis diet lainnya adalah zona atau zone. Ketika menerapkan pola ini, Anda perlu mengingat rasio 40:30:30 untuk karbohidrat, protein, dan lemak. Orang yang ada di balik aturan pola ini adalah Dr. Barry Sears. Tujuannya agar rasio insulin dan glukagon seimbang.[3]
Secara garis besar, zona termasuk jenis diet paling efektif karena bisa menguruskan badan secara lebih permanen. Kuncinya adalah disiplin dan konsisten.
3. Ketogenesis (Keto)
Pada beberapa tahun belakangan, diet keto tren di tengah masyarakat. Sebenarnya, pola ini sudah eksis sejak tahun 1920-an untuk mengendalikan diabetes.[4] Polanya mirip dengan atkins, yaitu dengan mengurangi karbohidrat. Hanya saja, porsinya lebih tinggi, asalkan kurang dari 50 gram per hari.
Ciri khas lainnya adalah asupan lemaknya yang tinggi, bahkan bisa mencapai 70% hingga 80% dari total kalori harian. Lalu, asupan protein sekitar 10-20% dan sisanya bisa Anda lengkapi dengan karbohidrat. Pola ini relatif aman selama Anda tidak mengalami kondisi ketoasidosis (kadar keton tidak stabil).
4. Vegan
Jika Anda sedang mencari jenis-jenis diet sehat, vegan adalah pilihan terbaiknya. Pada pola ini, Anda hanya menyantap bahan yang berasal dari tumbuhan dan menghindari bahan yang berasal dari hewan. Efektivitasnya terhadap penurunan berat badan pun cukup tinggi.
Selain itu, menjadi vegan juga baik untuk mengontrol diabetes serta mengurangi risiko terkena gangguan kardiovaskular dan kanker tertentu seperti kanker usus besar.[5]
5. Paleolitik (Paleo)
Ada alasan mengapa diet ini disebut paleolitik, yaitu karena mengikuti pola di zaman Paleolitikum sekitar 2 juta tahun lalu. Pilihannya berupa daging tanpa lemak, ikan, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan juga biji-bijian utuh.[6]
Jadi, kurangi konsumsi junk food dan heavily processed food yang lain, karena masakan-masakan jenis ini tidak ada di zaman Paleolitikum.
6. Makanan Mentah
Pada pola ini, Anda hanya memilih bahan-bahan yang bisa Anda santap secara mentah. Alasannya yaitu karena bahan-bahan tersebut punya kandungan lemak trans, zat aditif, dan lemak jenuh yang lebih rendah.[7] Pilihannya adalah kacang-kacangan, biji-bijian utuh, buah-buahan, serta sayuran.
7. Intermittent
Kunci dari pola ini adalah pengaturan jadwal makan. Anda hanya boleh menyantap sesuatu di waktu-waktu tertentu saja dan di waktu lainnya hindari santapan sama sekali. Situasinya mirip ketika Anda sedang berpuasa. Hanya saja, Anda sendirilah yang menentukan kapan waktu makan dan waktu puasanya.
pola ini pun cukup sehat karena bisa membuat sensitivitas insulin, pertahanan antioksidan, dan fungsi mitokondria meningkat.[8]
8. Rendah Lemak
Sama seperti namanya, pada pola ini Anda perlu mengurangi asupan lemak total hingga 30%. Selain bisa menguruskan badan, pola ini juga baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda serta menurunkan risiko gangguan kardiovaskular.[9]
9. Mediterania
Pola makan ini juga termasuk sehat karena selain bisa menguruskan badan juga dapat mengurangi risiko masalah kesehatan lain. Beberapa contohnya adalah gangguan jantung, sindrom metabolik, diabetes, kanker tertentu, dan depresi.[10]
Aturannya pun cukup mudah, yaitu memperbanyak asupan bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan. Selain itu, Anda juga perlu mengonsumsi keju dan yogurt setiap hari dalam jumlah rendah hingga sedang. Lalu, konsumsi ikan dan unggas dalam jumlah sedang beberapa kali dalam seminggu.
Jadi, apakah Anda sudah tahu mana pola yang paling pas untuk menguruskan badan? Selain dengan diet, jika perlu Anda juga bisa mengurangi berat badan dengan cara mengonsumsi suplemen yang aman, misalnya seperti Sido Muncul Natural Fatraper. Suplemen ini terbuat dari chitosan, daun jati belanda, garcinia, dan vitamin C. Karena itu, apapun jenis diet sehat yang Anda pilih, suplemen ini tetap relatif aman untuk Anda konsumsi 3 kali 1 kapsul per hari. Hanya saja, jangan lupa untuk selalu membaca aturan pakai di kemasan sebelum mengonsumsinya!