Pada dasarnya, anti inflamasi adalah istilah yang perlu Anda ketahui. Pasalnya, hal ini sangat sering Anda temui di berbagai jenis obat dan bahan makanan. Perannya bagi tubuh juga sangat esensial, terutama dalam mencegah peradangan ketika ada infeksi mikroba atau patogen jenis lainnya.
Karena itu, berikut adalah penjelasan yang lebih jauh tentang apa itu anti inflamasi, perannya bagi tubuh, dan sumber makanan yang memuat zat tersebut!
Definisi Anti Inflamasi
Berdasarkan KBBI, definisi inflamasi adalah reaksi tubuh terhadap mikroorganisme dan benda asing. Istilah ini juga sering diasosiasikan dengan perbaikan jaringan tubuh yang rusak. Pada saat ini terjadi, Anda akan mengalami panas/demam, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh lainnya.[1]
Reaksi-reaksi tersebut biasanya muncul karena tubuh mengalami peradangan. Karena itu, Anda juga akan mengenal inflamasi dengan nama lainnya, yaitu radang. Jadi, apa yang dimaksud dengan anti inflamasi adalah zat yang dapat mencegah reaksi peradangan muncul saat tubuh terkena infeksi.
Ketika ada aktivitas anti inflamasi, demam Anda bisa lebih cepat turun. Pun begitu dengan bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ yang lain. Karena itulah Anda seringkali diberi obat anti inflamasi ketika jatuh sakit. Nama obatnya adalah anti inflamasi non-steroid atau NSAID, contohnya ibuprofen dan aspirin.[2]
Peran Anti Inflamasi
Secara garis besar, Anda sudah memiliki gambaran umum tentang apa efek anti inflamasi, yaitu untuk mengurangi peradangan. Hanya saja, Anda belum tahu bagaimana cara kerjanya. Karena itu, berikut adalah penjelasan lengkapnya!
1. Meredakan Demam
Pertama, anti inflamasi bisa bantu meredakan demam karena kehadiran obat ini dapat menghambat aktivitas enzim siklooksigenase. Berdasarkan jurnal Pubmed, enzim inilah yang bertanggung jawab terhadap sintesis prostanoid. Prostanoid adalah zat pro inflamasi yang bertugas untuk menginduksi demam.[3]
Karena itu, demam Anda bisa lebih cepat turun ketika mengonsumsi obat atau makanan yang memiliki aktivitas anti inflamasi.
2. Mengurangi Nyeri
Selain demam yang lebih cepat turun, Anda juga bisa mengurangi rasa nyeri dengan anti inflamasi. Cara kerjanya pun sama, yaitu dengan menghambat aktivitas enzim siklooksigenase. Hal ini bisa mengurangi produksi zat prostaglandin, tromboksan, dan juga leukotrien yang seringkali memicu rasa nyeri.[4]
3. Mengurangi Bengkak
Lalu, Anda juga dapat mencegah dan mengurangi pembengkakan ketika mengonsumsi makanan atau obat yang memiliki aktivitas anti radang. Sebab, zat ini bisa menghambat lipoksigenase yang bertanggung jawab atas biosintesis eikosanoid. Eikosanoid sendiri seringkali memicu pembengkakan.[5]
4. Mencegah Kerusakan Organ Akibat Peradangan
Tahukah Anda jika peradangan akut atau kronis berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan atau penyakit? Hal ini merujuk pada jurnal Pubmed yang menyatakan jika inflamasi bisa menimbulkan kerusakan. Kerusakan ini bisa terjadi di jantung, pankreas, hati, ginjal, paru-paru, otak, saluran usus, dan sistem reproduksi.[6]
Karena itu, mengonsumsi makanan anti inflamasi bisa mengurangi risiko dan mencegah kerusakan tersebut.
Sumber Makanan Anti Inflamasi
Setelah tahu betapa pentingnya zat tersebut di dalam tubuh, Anda jelas perlu tahu apa saja makanan anti inflamasi yang bisa dikonsumsi setiap hari. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut!
1. Tempe
Pertama, Anda dapat mengonsumsi tempe. Hal ini merujuk pada penelitian dari Universitas Andalas yang meneliti tentang potensi tempe kedelai sebagai alternatif makanan anti-radang. Hasilnya, tempe bisa meningkatkan produksi sitokin anti inflamasi dan menghambat beberapa mediator inflamasi.[7]
2. Bawang Putih
Berdasarkan hasil studi dari Georgia Schäfer dan Catherine H. Kaschula yang dipublikasikan di Pubmed, bawang putih juga punya potensi sebagai anti radang. Bahkan, karena ada aktivitas anti radang di sana, bawang putih bisa menghambat dan mencegah pertumbuhan tumor serta kanker.[8]
3. Ikan
Selain tinggi akan protein, ternyata ikan juga mengandung banyak zat anti inflamasi. Hal ini terlihat dalam penelitian David C. Kemp dan Jung Yeon Kwon di jurnal Pubmed.
Pada penelitian tersebut, ikan terbukti bisa menghambat jalur pro inflamasi NF-κB dan MAPK. Caranya adalah dengan mengganggu fosforilasi IκBα dan satu atau lebih kinase.[9] Karena itu, Anda dapat mengonsumsi ikan untuk membantu mengurangi peradangan.
4. Daun Pepaya
Ternyata, daun pepaya juga punya aktivitas anti inflamasi yang sangat potensial. Hal ini merujuk pada penelitian dari Poltekkes Kemenkes Pontianak. Pada penelitian tersebut, daun pepaya terbukti mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan juga tanin yang termasuk ke dalam agen anti-radang.[10]
Selain itu, daun pepaya juga kaya akan vitamin dan mineral. Anda dapat menemukan kandungan vitamin A, B1, C, protein, zat besi, dan kalsium. Lalu, ada juga beragam alkaloid, enzim, dan ribosome inactivating protein yang tidak kalah baik untuk kesehatan tubuh.
Menariknya, kini Anda tidak hanya bisa mengonsumsi daun pepaya sebagai lalapan. Sebab, sudah ada Sido Muncul Natural Sari Daun Pepaya yang dikemas dalam bentuk suplemen dan praktis untuk Anda konsumsi. Anda dapat mengonsumsi suplemen ini 2 kali sehari 1 kapsul sebelum makan.
Terlebih, setelah Anda mengetahui anti inflamasi adalah apa dan perannya bagi kesehatan. Sebab, suplemen ini bisa mengatasi demam, yang merupakan efek inflamasi. Selain itu, suplemen ini juga bisa menjaga daya tahan dan menambah nafsu makan. Jadi, ayo coba produknya sesuai kebutuhan!