Apakah Anda pernah mengukur tekanan darah atau tensi? Jika pernah, tahukah Anda apa saja perbedaan darah rendah dan darah tinggi? Sebagai informasi, darah rendah adalah ketika hasil tensi kurang dari 90/60 mmHg. Sedang darah tinggi adalah ketika hasilnya lebih dari 120/80 mmHg.[1]
Karena angkanya ada di bawah atau di atas ambang batas normal, maka keduanya jelas tidak baik untuk kesehatan. Hal ini pun seringkali menimbulkan pertanyaan tentang apakah lebih bahaya darah rendah apa darah tinggi. Ternyata, kedua kondisi ini sama-sama berbahaya dan bisa berakibat fatal.
Agar Anda memahami bahaya darah rendah dan tinggi, kenali perbedaan pemicu, faktor risiko, dampak bagi kesehatan, dan cara mengatasinya pada penjelasan berikut!
Pemicu dan Faktor Risiko
Tahukah Anda jika pemicu dan faktor risiko kedua kondisi tekanan darah bisa berbeda? Berikut ini adalah penjelasannya!
1. Darah Tinggi
Secara garis besar, penyebab darah tinggi ada banyak dan beragam. Namun, yang paling umum adalah karena:
- Kurang aktivitas fisik dan kurang olahraga.
- Faktor usia, Anda lebih rentan mengalami kondisi ini seiring dengan bertambahnya usia.
- Faktor keturunan, Anda lebih rentan mengalami kondisi ini ketika orang tua, kakek, nenek, atau kerabat dekat memiliki riwayat hipertensi.
- Terlalu banyak konsumsi garam.
- Konsumsi alkohol berlebihan.
- Terlalu banyak konsumsi makanan berlemak, sehingga menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah.
- Obesitas.
- Stres dan gangguan psikologis lainnya.
2. Darah Rendah
Sedangkan beberapa penyebab darah rendah yang paling umum adalah sebagai berikut!
- Dehidrasi.
- Kekurangan sel darah merah.
- Terkena alergi parah.
- Terkena heat stroke.
- Kehamilan.
- Kekurangan nutrisi pada asupan makanan.
Ciri-Ciri
Sebenarnya, ciri-ciri darah tinggi naik maupun ciri-ciri darah rendah kambuh memang relatif sulit untuk dibedakan. Hal ini karena keduanya bisa menimbulkan:
- Pusing, bahkan hingga vertigo.
- Penglihatan kabur.
- Ada suara dengung di telinga.
- Dada sakit dan sesak.
- Merasa lelah, lesu, dan tidak bertenaga.
Karena itu, Anda perlu mengecek tensi secara rutin dengan memakai tensimeter atau sphygmomanometer untuk mengetahui secara tepat. Akan lebih baik jika Anda meminta bantuan dari dokter atau tenaga medis untuk mengukur tensi Anda agar tidak ada kesalahan dalam pengukuran.
Dampak pada Kesehatan
Pada dasarnya, pembuluh darah dan jantung punya peran yang signifikan. Jantung akan memompa darah yang kaya oksigen dan nutrisi lain ke pembuluh, yang akan disalurkan ke seluruh tubuh. Kemudian, pembuluh akan membawa kembali darah dari seluruh tubuh yang memuat karbon dioksida ke jantung.
Anda pun bisa merasakan proses tersebut setiap kali jantung berdetak. Pada saat berdetak, kekuatan yang mendorong dinding pembuluh darah akan menimbulkan tekanan, yang akan Anda kenal dengan nama tensi atau tekanan darah. Jika tekanannya normal, maka tidak akan ada masalah di sana.
Namun, jika tekanannya terlalu tinggi, jantung perlu memompa lebih keras daripada biasanya.[2] Pun begitu dengan ketika tekanannya terlalu rendah yang bisa membuat jantung memompa darah dengan lebih lemah. Keduanya, membahayakan jantung dan pembuluh darah melalui cara berikut!
1. Darah Tinggi
Sebenarnya, pembuluh darah punya sifat yang fleksibel, kuat, dan elastis ketika sehat. Namun, jika arteri terus menerima tekanan yang terlalu kuat, kondisinya bisa memburuk, bahkan hingga kehilangan fungsinya. Tidak hanya fungsi pembuluh saja yang dapat terganggu, namun juga fungsi jantung dan organ lainnya.
Jika kondisi ini berjalan dalam waktu yang lama, maka bisa mengakibatkan:
- Penyakit arteri koroner
- Gagal jantung
- Serangan jantung
- Aneurisma
- Stroke
- Demensia
- Kerusakan ginjal
- Kerusakan mata
- Komplikasi pada kehamilan
2. Darah Rendah
Pada saat jantung memompa darah dengan lemah, pasokan oksigen yang dialirkan ke seluruh tubuh tidak bisa maksimal. Hal ini membuat tubuh Anda mengalami defisit oksigen yang bisa mengancam jiwa karena semua organ penting di dalam tubuh sangat bergantung pada oksigen.[3]
Hasilnya, Anda bisa terkena masalah yang sama seperti darah tinggi, misalnya seperti stroke, demensia, dan seterusnya.
Cara Atasi
Sebenarnya, Anda bisa menjaga tensi agar tetap normal dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Anda perlu rajin berolahraga, menyantap makanan kaya nutrisi, istirahat cukup, dan kelola stres. Dengan begitu, jantung dan pembuluh darah Anda bisa tetap berfungsi dengan baik.
Jika darah rendah, Anda perlu segera meminum air mineral dan berhenti mengonsumsi alkohol. Selain itu, hindari juga berdiri dalam waktu lama dan bergerak dengan terlalu tiba-tiba.
Apabila darah tinggi, Anda bisa mengurangi konsumsi garam dan gula serta memperbanyak konsumsi kalium. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi obat herbal yang mengandung seledri, seperti Sido Muncul Natural Celery. Hal ini mengingat bahwa seledri bisa bantu menurunkan darah tinggi.
Jadi, setelah tahu perbedaan darah rendah dan darah tinggi, itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menaikkan atau menurunkan tekanannya. Jika ingin darah turun, Anda bisa mengonsumsi Sido Muncul Natural Celery 3 kali sehari 1 kapsul atau sesuai petunjuk dokter!
Keterangan: kata darah terdeteksi frasa kunci dan jumlahnya terlalu banyak tapi tidak bisa diganti