Pada dasarnya, semua wanita pasti akan mengalami menopause di suatu waktu dalam hidup mereka. Ketika memasuki masa ini, tubuh Anda akan berhenti memproduksi sel telur. Inilah yang membuat Anda berhenti memasuki masa ovulasi dan tidak lagi menstruasi. Lalu kira-kira apa saja penyebab menopause?
Ternyata, penyebabnya adalah karena fungsi folikel ovarium mulai menghilang dan kadar estrogen dalam sirkulasi darah berkurang.[1] Sebagian besar orang mengalami kondisi ini ketika memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Namun, jika ada gangguan dalam tubuh, waktunya bisa maju.
Jika Anda ingin tahu menopause dini usia berapa, pada umumnya ini terjadi sebelum usia 40 tahun. Pada umumnya ini terjadi karena faktor genetik, stres dan depresi, operasi yang berkaitan dengan rahim, hingga masalah hormon. Ada beberapa tanda yang bisa Anda kenali sebelum masa ini tiba, yaitu:
1. Gairah Seksual Menurun
Apabila gairah seksual Anda mulai menurun, bisa jadi itu merupakan ciri-ciri menopause. Terlebih jika Anda tidak minat melakukan hubungan intim dalam waktu yang lama. Alasannya adalah karena masa ovulasi, yang biasanya ditandai dengan gairah seksual meningkat, mulai hilang.
Selain itu, kadar estrogen yang menurun juga bisa memperlambat reaksi orgasme, reaksi klitoris, dan menyebabkan keringnya vagina. Hal ini membuat hubungan intim yang berkaitan dengan penetrasi menjadi tidak menyenangkan lagi. Bahkan, Anda sering merasa kesakitan saat berhubungan seksual.[1]
Jika memaksakan diri, biasanya rasa sakit tersebut tidak hanya akan bertahan ketika berhubungan seksual saja, namun juga setelahnya. Anda kemungkinan besar akan merasa tidak nyaman saat duduk, berjalan, dan berolahraga.
Sebenarnya, jika Anda penasaran tentang apakah wanita yang sudah menopause masih bisa terangsang, ada beberapa orang yang masih bisa merasakannya. Namun, jumlahnya memang tidak banyak. Berdasarkan sebuah studi, hanya sekitar 22,5% wanita pasca-menopause saja yang masih aktif secara seksual.[2]
2. Hot Flashes
Ternyata, hot flashes juga menjadi salah satu ciri-ciri wanita yang mau menopause. Kondisi ini ditandai oleh rasa panas yang mengganggu di area tubuh atas dan membuat Anda berkeringat deras dan kulit mulai memerah. Pada umumnya, area yang merasakan panas adalah leher, dada, dan wajah.
Setiap wanita merasakan hot flashes dengan frekuensi dan intensitas yang berbeda. Ada yang merasakan panas ringan, bahkan tanpa mengeluarkan keringat. Namun, tidak sedikit juga orang yang merasakan panas dengan intensitas tinggi, bahkan hingga Anda tidak mampu melanjutkan aktivitas apapun lagi.
Selain rasa panas, biasanya detak jantung Anda juga akan meningkat ketika hot flashes mulai menyerang. Tidak jarang, Anda akan menggigil tepat setelahnya. Pada umumnya, gejala hot flashes akan berlangsung lama, yaitu sekitar 7-10 tahun, dari sebelum memasuki masa menopause hingga setelahnya.
Penyebab utama Anda merasakan hot flashes adalah karena gangguan hormon estrogen yang terjadi sebelum, selama, dan setelah menopause. Sebab, penurunan kadar estrogen dapat mengubah cara otak merasakan suhu, sehingga termostat internal di hipotalamus tidak bisa berfungsi dengan baik.[3]
3. Menstruasi Tidak Sesuai dengan Jadwal
Kemudian, ada juga ciri haid menjelang menopause, yaitu ketika intensitasnya mulai berkurang. Ada yang hanya menstruasi 2 bulan sekali atau bahkan 1 tahun sekali. Sebab, kadar hormon estrogen di dalam tubuh sedang naik turun dengan tidak teratur sebelum memasuki masa menopause.[4]
Sebagian besar wanita menganggap jika ketidakteraturan pada siklus menstruasi adalah hal yang wajar. Namun ternyata, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter begitu hal ini tiba. Sebab, bukan hanya perimenipause saja yang bisa menjadi penyebabnya, namun ada beberapa penyebab lainnya.
Kondisi ini bisa terjadi karena pola hidup yang buruk, misalnya seperti stres dan aktivitas fisik berlebihan. Tidak jarang, kondisi ini merupakan gejala anemia atau kekurangan darah. Seringkali penyebabnya bahkan lebih serius, misalnya karena diabetes, penyakit jantung koroner, dan lain sebagainya.
Karena itu, langkah terbaik yang dapat Anda lakukan ketika mengalami kondisi ini adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya. Pada umumnya, dokter juga akan memberikan rekomendasi pengobatan untuk melancarkan haid dan mencegah gejala menopause yang parah.
Selain itu, ada juga obat herbal yang bisa Anda jadikan pilihan obat alternatif, terutama bagi Anda yang tidak cocok dengan obat generik. Salah satu suplemen terbaik untuk wanita menopause adalah Sido Muncul Natural Female Balance, yang bisa bantu menjaga keseimbangan hormon.
Alasannya, karena di dalam suplemen ini terdapat kandungan damiana yang dapat digunakan untuk mengatur menstruasi dan membantu kurangi gejala menopause. Selain itu, ada juga kandungan black cohosh, jahe, kunyit, dan tribulus yang tidak kalah baik untuk kesehatan organ reproduksi wanita.
Karena itu, untuk mencegah penyebab menopause dan ragam tanda-tandanya semakin parah, Anda dapat mengonsumsi suplemen ini 1 kali sehari 2 kapsul sekaligus. Hasilnya, gairah seksual meningkat, intensitas dan frekuensi hot flashes berkurang, dan siklus menstruasi lebih lancar! Ayo coba sekarang juga!